PT PLN Dapat Utangan dari 3 Bank BUMN Rp 12 Triliun
Kredit sindikasi dari tiga bank BUMN ini akan digunakan untuk mendanai proyek investasi pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) kembali memperoleh dukungan dari Sinergi Perbankan BUMN (BNI, BRI, dan Bank Mandiri). Ketiga bank memberi PLN pinjaman kredit investasi senilai maksimum Rp 12 triliun.
Selain itu bank BUMN yang tergabung dalam Himbara memberi kredit tambahan Kredit Modal Kerja (KMK) talangan subsidi Tahun 2016 menjadi sebesar maksimum Rp 20 Triliun.
"Dukungan dana ini diberikan guna memenuhi kebutuhan investasi kelistrikan tanah air dan memperkuat arus kas PLN terkait pembayaran energi primer," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/9/2016).
Perjanjian pinjaman ditandatangani Direktur Utama PLN Sofyan Basir bersama Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.
Kredit sindikasi dari tiga bank BUMN ini akan digunakan untuk mendanai proyek investasi pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana.
Sedangkan Upsize KMK yang semula sebesar Rp 15 Triliun menjadi Rp 20 Triliun digunakan untuk memperkuat arus kas PLN terkait kebutuhan modal kerja untuk pembayaran energi primer.
Dalam perjanjian kredit sindikasi, masing-masing bank akan memberikan plafon kredit dengan nilai maksimum Rp 4 triliun dan untuk jangka waktu selama 10 tahun.
Melalui perjanjian ini, diharapkan proses pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana penunjangnya dapat dipercepat.
Kerjasama ini menurut PLN sangat mendukung Program 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.