Hemat Biaya Hingga 20%, Pengusaha di Kota Semarang Kian Antusias Beralih Ke Gas
Pengusaha di Kota Semarang, Jawa Tengah mengharapkan gas segera disalurkan ke industri. Dengan penyaluran itu menghemat biaya energi 10-20 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengharapkan pemanfaatan gas segera disalurkan ke industri.
Pemanfaatan gas sebagai bahan bakar itu diyakini mampu menghemat biaya energi 10 hingga 20 persen.
"Kenaikan harga minyak untuk industri terlalu memberatkan dunia usaha. Biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk penyediaan energi dari minyak terlalu boros. Pembiayaan energi saja bisa mencapai 50 persen dari ongkos produksi,"ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi, Selasa (20/09/2016), di Semarang.
Pemanfaatan gas untuk industri, sambung Frans, dinilai paling aman, ramah lingkungan, lebih hemat dan tidak polutif.
Selain itu, gas juga lebih efisien, lebih memperpanjang umur, mesin dan pembakarannya tidak menimbulkan bahan beracun.
"Di Kota Semarang saja, lebih dari 300 industri siap ambil bagian dalam pemanfaatan gas sebagai sumber utama energi pabriknya. Saat ini sambungan pipa gas dikerjakan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) di sejumlah kawasan industri di Kota Semarang, Kendal, Demak, dan kota lain di Jawa Tengah,"Ujar Frans.
Sekretaris PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Heri Yusup menjelaskan, proyek pemasangan pipa gas PGN di Kawasan Industri Wijaya Kusuma di Semarang telah diselesaikan oleh pihaknya.
Menurut Heri, gas akan siap mengalir dalam waktu satu hingga dua minggu berikutnya.
Proyek pemasangan pipa sepanjang sembilan kilometer dapat mengalirkan gas berkapasitas sementara 35 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Kemudian, peningkatan pasokan gas mencapai 100 MMSCFD.
"Dalam waktu dekat, PGN sudah mengalirkan gas ke sejumlah perusahaan seperti PT Nippon Cargil dan industri lainnya di Semarang, "kata Heri Yusup.
PGN akan memperluas jaringan pipa gas bumi di daerah lain setelah pemasangan pipa gas di Kawasan Wijaya Kusuma selesai.
Pipa gas itu akan mengalir ke beberapa daerah, antara lain Kendal, Kabupaten Semarang, Simongan Semarang, Rembang, Pati, Kudus dan Demak.
Sampai saat ini, sebagian besar industri di wilayah tersebut masih menggunakan bahan bakar minyak, seperti solar, batubara, LPG dan kayu bakar.
Heri pun menambahkan, selain pipa di Kawasan Wijaya Kusuma, PGN juga memiliki infrastrukur pipa gas bumi PGN di Jawa Tengah, yakni fasilitas cluster compressed natural gas (CNG) Tambak Aji.
PGN berinovasi melalui infrastruktur ini agar tidak mengandalkan mulut sumur gas bumi untuk memasok bahan bakar ke pelanggan industri dan rumah tangga.
Kluster CNG sudah melayani pelanggan rumah tangga ke Perumahan Wahyu Utomo sebanyak 150 sambungan.
Perluasan penyaluran gas pada tahun 2017 di Kota Semarang akan diperluas hingga 4000 rumah tangga.