Paviliun Indonesia Bukukan Transaksi 5,45 Juta Dolar di COTECA 2016
Selama pameran, total transaksi dan kontak dagang Paviliun Indonesia sebesar USD 5,45 juta.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA–Produk kopi, teh, dan kakao Indonesia berhasil memikat para buyer Jerman, Koawach.
Buyer ini berniat mengimpor 100 ton kakao organik varietas Trinitario dari Flores dan Aceh untuk dipasarkan di Jerman lewat transaksi yang mereka lakukan di pameran COTECA 2016 yang diselenggarakan pada 7-9 September 2016 lalu di Hamburg, Jerman.
Selama pameran, total transaksi dan kontak dagang Paviliun Indonesia sebesar USD 5,45 juta.
Produk yang paling diminati adalah kakao organik, teh organik (teh hijau dan teh oolong), dan kopi (biji kopi hijau dan specialty).
Koawach adalah produsen bubuk minuman coklat berenergi yang memasok ke lebih dari 200 toko dan kafe di Jerman serta menjual produknya secara online.
Memulai usaha sejak 2014, Koawach dengan produk premiumnya menggunakan bahan baku 100% kakao natural.
Setiap tahun Koawach membutuhkan kakao varietas Trinitario sebanyak 200 ton yang selama ini disuplai dari Kolombia.
Kini Koawach tengah mencari alternatif untuk memasok 50% dari kebutuhannya.
Produksi kakao di dunia terdiri dari tiga varietas, yaitu Forestero, Trinitario, dan Creolo.
Produk dengan skala terbesar dalam industri kakao adalah Forestero (85% dari total produksi dunia); Trinitario (13% dari total produksi kakao dunia,) dan Creolo (3% dari total produksi kakao dunia).
Indonesia mampu memproduksi dan memasok jenis kakao premium yang peredarannya sekitar 13% dari total produksi kakao dunia.
Produk-produk organik yang memiliki sertifikat sangat diminati. Selain kakao organik, produk yang diminati di Paviliun Indonesia adalah gula kelapa organik, bumbu organik, serta teh hijau dan teh hitam organik.
Teh hijau dan teh hitam dalam bentuk tea bag cut juga meraih pesanan sejumlah 30 ton dari buyer Jerman untuk 2017.
“Sertifikasi organik penting untuk dimiliki sebab perusahaan yang bersertifikat organik memiliki peluang lebih besar untuk memasok produk ke Eropa."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.