Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirjen Pajak: Buruh Tidak Tersentuh Pengampunan Pajak

pendapatan atau gaji para buruh termasuk kategori Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), sehingga tidak tersentuh program pengampunan pajak.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Dirjen Pajak: Buruh Tidak Tersentuh Pengampunan Pajak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama dengan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kanan), dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani (kiri) saat pendeklarasian aset dalam programtax amnesty atau pengampunan pajak yang dilakukan oleh anggota Kadin di kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (27/9/2016). Dengan adanya deklarasi yang dilakukan Kadin Indonesia, capaian uang tebusan sudah sebesar Rp65,9 triliun dari sebelumnya pagi tadi Rp62 triliun. TRIBUNNEWA/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Ken Dwijugiasteadi menilai pendapatan atau gaji para buruh termasuk kategori Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), sehingga tidak tersentuh program pengampunan pajak.

Hal tersebut diungkapkan Ken untuk menanggapi adanya demo buruh yang meminta Mahkamah Konstitusi untuk mencabut UU Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

"Buruh itu enggak bayar pajak karena di bawah PTKP, jadi buruh tidak tersentuh tax amnesty," tutur Ken di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Ken menjelaskan, wajib pajak yang memiliki penghasilan di bawah Rp 4,5 juta per bulan maka masuk ke dalam PTKP, dengan kata lain dapat tidak menggunakan haknya untuk mengikuti pengampunan pajak.

‎"Jadi enggak bayar pajak, bebas pajak. Tapi buruh bagian dari produksi yang penting, namun jelas dia enggak kena pajak," tutur Ken.

Hari ini, massa buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi meminta kepada MK untuk mencabut Undang-Undang Pengampunan Pajak.

Buruh mengatakan bahwa pengampunan telah membedakan antara pengusaha dan buruh di mata hukum karena adanya perbedaan untuk membayar pajak.

Berita Rekomendasi

"Kami meminta MK sebagai lembaga terhormat untuk mencabut tax amnesty karena tidak sesuai dengan UU Dasar 1945," tegas seorang orator di mobil komando yang berada di Gedung MK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas