Botanica Jadi Solusi Vida Bekasi untuk Hunian Sejuk dan Ramah Lingkungan
SUB merupakan kluster kreatif seluas 1,5 hektar yang berfungsi sebagai wadah berbagi informasi, belajar, dan berkolaborasi antarwarga dan komunitas
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Kota Bekasi kini tengah menghadapi krisis ruang terbuka hijau (RTH) yang serius. Data Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) mengindikasikan bahwa baru sekitar 14% RTH terpenuhi di Kota Bekasi.
Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 27/2007 tentang Tata Ruang, sebuah kota atau wilayah haruslah memiliki kapasitas RTH 30% dari total luas wilayah keseluruhan. Kurangnya RTH dapat berimbas pada menurunnya kualitas hunian perkotaan serta kurang tersalurkannya potensi kreatif warga.
Dengan semangat untuk terus berinovasi dan mengupayakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat, Vida Bekasi meluncurkan kluster Botanica dan fasilitas pendukung SUB Creative Village.
“Kami tidak hanya membangun tempat tinggal, tapi juga menciptakan wadah bagi warga untuk berkreasi, berkolaborasi, dan berkembang menjadi creativepreneur,” ungkap Direktur Vida Bekasi Edward Kusma dalam keterangan tertulisnya.
SUB merupakan kluster kreatif seluas 1,5 hektar yang berfungsi sebagai wadah berbagi informasi, belajar, dan berkolaborasi antarwarga dan komunitas. Kawasan ini dilengkapi sejumlah kantor, tempat kursus, hostel, workshop, maker’s space, co-working space, galeri, kafe, dan perpustakaan.
SUB telah bermitra dengan sejumlah institusi seperti Binus Center, Waste4Change, Javara Indonesia, dan Komunitas Drone Bekasi. “SUB diharapkan bisa menjadi inkubator ide kreatif yang akan menciptakan lapangan kerja baru,” lanjut Edward.
Botanica adalah kluster kelima di kawasan Vida Bekasi dengan konsep hunian modern yang selaras dengan alam, diterjemahkan dengan desain lanskap yang dihiasi oleh rindangnya pepohonan, juga tanaman buah dan herbal.
Tak hanya jalur utama dan halaman rumah yang ditanami pohon, kluster Botanica memiliki jalur hijau (green spine) yang difungsikan sebagai taman yang memberikan manfaat untuk konsumsi, rekreasi, sekaligus bernilai ekonomis.
Desain lanskap Botanica ditangani oleh Salad Dressing, firma arsitektur lanskap yang telah berkiprah di Jepang, China, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Arsitektur huniannya dirancang oleh Yu Sing, arsitek muda Indonesia dari Studio Akanoma. Botanica memasarkan dua tipe hunian, Rosemary dan Basil, yang dilengkapi cross ventilation dan pencahayaan alami yang optimal.