Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bhayangkari Polda Kalteng Sulap Limbah Sisik Ikan dan Sabun Jadi Bros serta Bunga

Tri Suswati Karnavian dengan menggunting pita serta pelepasan balon dan terbuka untuk umum.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bhayangkari Polda Kalteng Sulap Limbah Sisik Ikan dan Sabun Jadi Bros serta Bunga
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Ketua Bhayangkari Kalimantan Tengah, Ade Fakhrizal tengah menjaga stan milik Bhayangkari Kalimantan Tengah? di pameran karya kreatif dan etnik Bhayangkari se-Indonesia dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 64. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh Bhayangkari se Indonesia, selama Senin-Selasa, 3-4 Oktober 2016 berkumpul di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jl Trunojoyo 3, Kemayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka menggelar Bazaar Bhayangkari, berisi pameran karya kreatif dan etnik Bhayangkari se-Indonesia dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 64.

Acara ini telah dibuka oleh Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati Karnavian dengan menggunting pita serta pelepasan balon dan terbuka untuk umum.

Pantauan Tribunnews.com di areal pameran terdapat ratusan stand baik dari perwakilan Bhayangkari di seluruh Indonesia maupun dari wirausaha luar.

Seperti stand Bhayangkari Polda Papua yang menjual berbagai souvenir khas Papua diantaranya topi cenderawasih, gelang, tas, dompet dan hiasan lainnya.

Ada juga stand Korlantas yang menjual beragam tas berbahan dasar kain batik, stand Bareskrim yang menjual baju muslim, hingga stan lainnya.

Berita Rekomendasi

Tribunnews sempat berkunjung ke stand Bhayangkari Polda Kalimantan Tengah dan disambut oleh Ibu ketua Bhayangkari Kalimantan Tengah, Ade Fakhrizal yang juga istri dari Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Fakhrizal M.

Di stan tersebut, Bhayangkari Kalimantan Tengah menghadirkan beragam makanan khas hingga produk kerajinan tangan baik yang dibuat sendiri oleh anggota Bhayangkari.

Saat berbincang dengan ibu Ade Fakhrizal dia menjelaskan dalam pameran kali ini, pihaknya memfokuskan membawa kerajinan tangan yang dibuat oleh anggotanya sendiri dengan memanfaatkan limbah.

"Kami mau bermanfaat buat lingkungan, jadi ya limbah-limbah seperti sisik ikan sampai sabun kami manfaatkan supaya punya nilai jual dan diminati masyarakat. Ini hasil karya Bhayangkari Polda Kalimantan Tengah,"ujarnya.

Ade Fakhrizal menuturkan untuk limbah dari sisik ikan, diberdayakan menjadi bros. Sementara limbah sabun, dimanfaatkan menjadi bunga.

Selama ini, baik bros dari sisik ikan maupun bunga dari sabun sudah banyak dipesan dan diperjualbelikan khususnya sebagai sovenir pernikahan.

"‎Bros sisik ikan ini berasal dari ikan jelawat. Dimana ikan ini juga menjadi ikon di Kotim. Di tangan Bhayangkari bisa dijadikan inovasi menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual. Termasuk juga limbah sabun yang dijadikan sebagai bunga," bebernya.

Selain kerajinan tangan, Ade Fakhrizal juga membawa panganan khas daerah Kalimantan Tengah seperti kopi, beras merah, beras hitam hingga gula merah.

Dari seluruh panganan yang dibawa, menurut Ade Fakhrizal yang paling laris manis diburu para pembeli yakni ‎amplang ikan, khas Pangkalan Bun.

Amplang ikan ini biasa dikenal dengan sebutan kerupuk kuku macam yang rasanya gurih. Bahan utamanya ialah ikan tenggiri dan sagu.

"Yang ludes itu amplang, sudah habis. Ini biasa dijadikan buah tangan kalau orang berkunjung ke Kalimantan Tengah," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas