Staf Ahli Wapres: Luhut Pandjaitan Terlalu Lama Jadi Plt Menteri ESDM
Sofjan Wanandi menilai Luhut Binsar Pandjaitan terlalu lama menjabat pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sofjan Wanandi, Staf Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Luhut Binsar Pandjaitan terlalu lama menjabat pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Sofjan sebaiknya Presiden Joko Widodo cepat mendapatkan pejabat baru yang mengisi posisi Arcandra Tahar sebelumnya.
"Presiden harus cepat juga mencari pengganti (Menteri ESDM), supaya efektif semuanya," ujar Sofjan Wanandi di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Sofjan menilai Luhut telah menanggung banyak pekerjaan dan tanggung jawab, karena sebagai Menteri Koordinator saja, tugas Luhut sudah sangat besar.
"Sebagai Menko dia musti kerja banyak, terus sekarang sebagai Menteri ESDM juga," ungkap Sofjan.
Sofjan Wanandi menambahkan pertemuannya dengan Luhut selain membahas sektor energi dan kemaritiman, juga membicarakan mengenai sosok Menteri ESDM yang baru. Sofyan Wanandi mengatakan Luhut tidak tahu sampai kapan akan menjabat sebagai Plt Menteri ESDM.
"Tadi saya ketemu Pak Luhut juga dia bilang, saya tergantung presiden aja," katanya.
Namun, Sofjan juga mengapresiasi Luhut Binsar Pandjaitan yang bisa memimpin dua kementerian sekaligus yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian ESDM.
Sofjan mengatakan banyak sekali yang telah dilakukan Luhut dalam memimpin sektor strategis ini. Luhut banyak membuat terobosan, memecahkan masalah, meyakinkan investor, dan mempercepat beberapa proyek strategis.
Beberapa pembenahan dan percepatan disektor ESDM yang dilakukan Luhut adalah percepatan pengembangan Blok Masela, percepatan pengembangan Blok East Natuna, revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010, penurunan cost recovery menjadi 10,4 miliar dolar AS, pembenahan harga gas, dan pembubaran tim ad hock Sudirman Said.