Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Tahun Memerintah, Utang Luar Negeri Naik 6,4 Persen

Sementara utang luar negeri jangka pendek turun tercatat sebesar 41,2 Miliar dolar AS atau turun 3.6% (yoy).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dua Tahun Memerintah, Utang Luar Negeri Naik 6,4 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mahasiswa yang tergabung dari beberapa himpunan berjalan saat akan melakukan aksi menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016). Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritisi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap belum mampu mengatasi oermasalahan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sedangkan semester I 2016, eknomi Indonesia kembali tumbuh sebesar 0,25% atau menjadi 5,04%.

Bila dirinci pertumbuhan ekonomi di Indonesia Barat mengalami peningkatan dari 4,38% pada 2015 menjadi 4,84% pada 2016.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur mengalami perlambatan dari 8.03% pada 2015 menjadi 6,05% pada 2016.

Indikator keberhasilan lain, yakni angka pengangguran selama 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK mencapai titik terendah pada tahun 2016 menjadi 7,02 juta orang (5,50%) dari sebelumnya 7,45 juta orang (5,81%) pada tahun 2015.

Demikian data BPS yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), dikutip Tribunnews.com, Kamis (20/10/2016).

Jika dirinci persentase pengangguran pada Februari 2014 adalah 5,7%, kemudian naik menjadi 5,94% pada Agustus 2014.

Kemudian pada Februari 2015, persentase pengangguran menjadi 5,81% .

Berita Rekomendasi

Selanjutnya Agustus 2015, persentase pengangguran naik menjadi 6,18 persen hingga turun lagi pada angka 5,5% di Februari 2016.

"Februari 2015-Februari 2016 turun 0,31%," sebut KSP dalam datanya kepada Tribunnews.com.

Lebih lanjut dua tahun pemerintahan Jokowi-JK mampu memperkecil ketimpangan antara kaya dan miskin (gini ratio).

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP), gini ratio dikatakan mengalami penurunan, yakni dari 0,408 di Maret 2015 menjadi 0,397 di Maret 2016.

"Nilai gini ratio terentang antara 0-1. Semakin tinggi nilai gini ratio, berarti semakin tinggi ketimpangan," sebut data BPS yang diolah KSP yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/10/2016).

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret
2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.

Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) yang diolah KSP, dapat dilihat persentase penduduk miskin di Indonesia, yakni Maret 2014 sebesar 11,25%, September 2014 menjadi 10,96%.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas