Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Tahun Memerintah, Utang Luar Negeri Naik 6,4 Persen

Sementara utang luar negeri jangka pendek turun tercatat sebesar 41,2 Miliar dolar AS atau turun 3.6% (yoy).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dua Tahun Memerintah, Utang Luar Negeri Naik 6,4 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mahasiswa yang tergabung dari beberapa himpunan berjalan saat akan melakukan aksi menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016). Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritisi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap belum mampu mengatasi oermasalahan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Selama Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) memerintah dua tahun tercatat posisi utang luar negeri mencapai 324,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 6,4% (YoY).

Demikian berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima Tribunnews.com, Kamis (20/10/2016).

Sedangkan berdasarkan jangka waktu asal, utang luar negeri jangka panjang mencapai 283,0 Miliar dolar AS atau naik 8% (yoy).

Sementara utang luar negeri jangka pendek turun tercatat sebesar 41,2 Miliar dolar AS atau turun 3.6% (yoy).

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia masih didominasi ULN sektor swasta.

"Beberapa indikator beban utang luar negeri, meskipun mengalami peningkatan, namun masih
menunjukkkan bahwa pengelolaan beban utang luar negeri Indonesia masih terkendali," sebut KPS dalam datanya kepada Tribunnews.com.

Berdasarkan data Bank Indonesia (SULNI/Statistik Utang Luar Negeri Indonesia) yang diolah KSP, terlihat ULN pemerintah sebesar 124 miliar Dolar AS pada Desember 2014.

Berita Rekomendasi

Sedangkan ULN swasta sebesar 164 miliar dolar AS.

Posisi ULN menjadi naik pada Desember 2015 menjadi 132 miliar dolar AS untuk pemerintah dan 167 miliar dolar AS untuk pihak swasta.

Angka tersebut menjadi naik lagi pada Juli 2016 di posisi ULN pemerintah sebesar 159,7 miliar dolar AS, dan Swasta sebesar 164,5 miliar dolar AS.

Sementara itu, Inflasi selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK tetap rendah dan terkendali.

Berdasarkan BPS yang diolah KSP, inflasi di September 2016 sebesar 3,07% lebih rendah dibandingkan September 2016 (YoY/Year on Year) yang sebesar 6,83%.

Sedangkan inflasi dari Januari-September 2016 (Y toD/Year to Date) sebesar 1,97%. Lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Januari-September 2015 yang sebesar 2,24%.

Selama dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK juga terjadi pertumbuhan investasi di tanah air.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas