Menteri Pariwisata Tagih Janji Kemenhub Rute Baru ke Destinasi Wisata
“Akses adalah satu dari 3A yang menentukan sukses tidaknya menembus proyeksi wisman di 2019, yakni 20 juta,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kompak untuk membangun akses dan connectivity. Pasca pertemuan resmi di Kantor Kementerian Perhubungan, dua menteri itu pun saling memantau progressnya.
“Akses adalah satu dari 3A yang menentukan sukses tidaknya menembus proyeksi wisman di 2019, yakni 20 juta,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Arief pun menagih status permohonan izin rute-rute baru kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pasalnya usulan diberikan kepada maskapai penerbangan sejak akhir September 2016.
Para maskapai itu memang terus didesak dan dikejar oleh Menpar Arief Yahya untuk membangun jaringan connectivity baru, yang disebutnya akses. Dari Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Group dan Sriwijaya sudah ditemui Menpar, dan mereka sudah membuat surat permohonan slide baru.
“Mereka giliran menagih kami, dan kami langsung forward ke Kemenhub yang memiliki orotitas terhadap slots,” kata Arief Yahya.
Dia mencontohkan, status permohonan izin rute baru, berdasarkan info dari airlines sampai dengan akhir September 2016 adalah: Garuda Indonesia (regular berjadual), Daily Flight Guangzhou-Bali dan Shanghai Bali. Lalu routes baru: Chengdu-Bali, Xiamen-Bali, Mumbai-Jakaerta Rute baru juga Bali-Wakatobi dan Makasar-Wakatobi.
Juga, Citilink Indonesia yang sudah bersurat ke Menhub, soal new routes reg. Charter, China ke Batam dan Bintan, China ke Solo dan Jogja, China ke Morotai, China ke Lombok. “Termasuk Mereka meminta eksklusivitas selama 2 tahun untuk rute baru, rute perintis. Saya kira dalam bisnis, itu masuk akal dan fair,” kata Arief Yahya.
Lalu, Lion Air, membuka banyak rute domestik baru ke Solo, menjadikan Solo sebagai Hub Selatan. Lalu permohonan izin penerbangan Kuala Lumpur-Solo, Kuala Lumpur-Lombok dengan Malindo Air, group Lion.
Juga Sriwijaya Air, kata Menpar, yang akan membuka rute China-Solo, beberapa rute domestik yang sudah diajukan dan belum memperoleh kabar. “Saya yakin, ini sudah diproses di pemerintah. Secara prinsip kami setuju untuk segera dioptimalkan semua slots yang masih memungkinkan dibuka,” jelas Arief Yahya.