2 Tahun Jokowi-JK, Penyaluran KUR Tembus 75 triliun
realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 75 triliun per 17 Oktober 2016.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga memaparkan dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 75 triliun per 17 Oktober 2016.
Dengan capaian tersebut, Puspayoga mengatakan pihaknya masih memiliki peluang untuk mengejar target penyerapan hingga akhir tahun mencapai Rp 100 triliun.
"Kita sudah sepakat apa yang dikatakan pak Menko (Perekonomian) bukan pencapaiannya itu tapi kualitas pencapaian yang kita utamakan jangan sampai semua itu hanya untuk sektor perdagangan saja, ada sektor pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya," ujar Puspayoga dalam acara media briefing dua tahun pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Menurut Puspayoga, bunga rendah yang menjadi daya tarik bagi pelaku usaha sehingga realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 75 triliun dengan jumlah debitur mencapai 3,5 juta orang.
Dengan adanya program KUR bagi UMKM ini, Puspayoga mengharapkan dapat membantu pembiayaan pelaku usaha, sedangkan bagi pemerintah dapat mendukung tercapainya percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM dalam rangka penanggulangan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
"Jadi kalau satu nasabah itu menambah satu tenaga kerja, dengan Rp75 triliun saja berarti sudah menambah 33 juta tenaga kerja," kata Puspayoga.
Dalam rangka peningkatan akses pembiayaan yang lebih luas, Kemenkop UKM menyediakan program penyaluran dana bergulir yang disalurkan melalui lembaga khusus, yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Melalui program ini pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, menyiapkan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Puspayoga mengungkapkan, perkembangan penyaluran pinjaman dana bergulir melalui mitra dalam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Nilai penyaluran pada Oktober 2014 sampai dengan proyeksi akhir Oktober 2016 mengalami pertumbuhan sebesar Rp 175 triliun lebih atau sebesar 12,95 persen.
Begitu pula untuk akumulasi penyerapan tenaga kerja melalui penyaluran pinjaman dana bergulir dalam dua tahun terakhir juga terus meningkat. Dari Oktober 2014 hingga Oktober 2016 angkanya diproyeksikan mencapai sebanyak 629 ribu lebih orang.
Disamping itu, dari total dana bergulir yang disalurkan tersebut telah menyentuh berbagai sektor usaha. Terbesar ada pada sektor perdagangan, hotel, dan restauran dengan nilai dana yang tersalurkan sebesar Rp 1,4 triliun atau 49,79 persen dari total dana bergulir periode Oktober 2014 hingga Oktober 2016.
Sebaran sektor usaha lainnya adalah pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (23,65 persen), jasa-jasa (10,11 persen), pengangkutan (6,82 persen, industri pengolahan (3,91 persen), keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (2,27 persen), bangunan (2,23 persen), pertambangan dan penggalian (0,68 persen, listrik, gas dan air bersih (0,44 persen).