Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Marah-marah, Ganjar Pranowo Minta Pengusaha Truk Tobat Pungli

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengamuk dalam diskusi "Memberantas Pungutan Liar Jembatan Timbang" yang dibuat Harian Kompas.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Marah-marah, Ganjar Pranowo Minta Pengusaha Truk Tobat Pungli
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kaos putih) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengamuk dalam diskusi "Memberantas Pungutan Liar Jembatan Timbang" yang dibuat Harian Kompas.

Emosi Ganjar ia tunjukkan kepada pengusaha truk yang sering melakukan praktik pungli.

Pada diskusi tersebut, Ganjar mengajak dialog dengan Ketua Asosiasi Truk Indonesia Gemilang Tarigan. Ganjar menilai para truk yang membawa barang sering melanggar berat yang dibatasi saat melewat jembatan timbang

Ganjar yang mengenakan batik hitam putih pada awalnya duduk santai menanyakan pelanggaran yang sering dilakukan anggota Asosiasi Truk Indonesia.

"Kita tobat yuk, Asosiasi Truk hari ini masih melanggar nggak? tanya Ganjar dengan santai, di Jakarta, Senin (25/10/2016).

Menanggapi pertanyaan Ganjar, Gemilang Tarigan tidak menjawab secara langsung. "Kita melihat kondisi jalanan terlebih dahulu," jawab Tarigan.

Saat Tarigan masih ingin menjawab, Ganjar pun memotong pembicaraan. Alasannya Gubernur Jawa Tengah itu menilai sang ketua Asosiasi tidak menjawab pertanyaannya.

Berita Rekomendasi

"Sudah teriak saja pak, jangan ceramah, yang ceramah di atas ini," ungkap Ganjar terlihat emosi sambil berdiri dari tempat duduknya.

Tarigan pun menjawab 90 persen anggotanya melanggar beban angkutan saat melewati jembatan timbang. Dalam hal ini Ganjar menyimpulkan bahwa mayoritas supir truk bersekongkol dengan petugas jembatan melakukan praktik pungli.

"Artinya benar ya, banyak yang melanggar 90 persen over tonase," tegas Ganjar.

Ganjar pun kembali menanyakan kepada Tarigan apakah bisa mengurangi angka pelanggaran dan praktik pungli.

"Mau mengurangi sampai 10 persen nggak? Ini Jawa juga bisa kaya Batak," ungkap Ganjar yang disambut tawa para undangan.

Tarigan pun menyanggupi keinginan Ganjar Pranowo. Menurut Tarigan, para anggotanya sering melanggar akibat produsen dan distributor komoditas semen sengaja melebihkan muatan.

"Biasanya dari pabrik semennya dikasih lebih," ungkap Ganjar Pranowo.

Ganjar pun akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lain, memeriksa transaksi yang dilakukan pabrik semen dan komoditas lainnya kepada pihak distributor truk."Nanti kita periksa dari pabrik semen dan lainnya," kata Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas