Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lokasi, Pertimbangan Utama Orang Membeli Properti

“Ke depannya masyarakat Indonesia diharapkan akan semakin teredukasi bahwa semakin lama menahan diri membeli rumah, berarti merogoh kocek lebih dalam"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lokasi, Pertimbangan Utama Orang Membeli Properti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pengunjung mengamati pameran properti di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 917/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga properti yang terus melambung bahkan hingga 10 persen tiap tahunnya membuat masyarakat mulai memikirkan untuk berinvestasi.

Di sisi lain, para pelaku bisnis juga menyadari, semakin lama properti akan semakin tinggi pula harganya.

Kendati begitu, hasil survei semester II-2016 dari situs jual beli properti rumah123.com menunjukkan bahwa properti menjadi salah satu sektor pengeluaran pertama yang diikuti pendidikan.

Sebesar 60,5 persen masyarakat aktif dalam mencari properti.

“Ke depannya masyarakat Indonesia diharapkan akan semakin teredukasi bahwa semakin lama menahan diri membeli rumah, berarti akan merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan hunian di lokasi dan luasan sesuai keinginan," kata Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2016).

Dalam survei itu diperoleh juga fakta, suami dan istri merupakan pihak yang berinisatif dalam melakukan pencarian properti.

Sekitar 70,8 persen menempatkan laki-laki menjadi pihak paling aktif dalam mencari properti.

Berita Rekomendasi

Selain itu, survei juga menunjukkan saat ini kebiasaan umum yang dilakukan masyarakat dalam mencari properti adalah dengan kata kunci.

Lokasi, Harga, dan Desain

Berdasarkan analisis, masyarakat yang semakin mapan dari sisi umur tidak lagi mementingkan desain dan harga.

Golongan ini memiliki kecenderungan terfokus pada lokasi, namun sebaliknya masyarakat muda akan mencari dengan kata kunci desain.

Rumah tapak masih menjadi pilihan dibandingkan apartemen atau lainnya.

Properti dalam bentuk rumah tapak kembali menjadi preferensi utama, yakni sebesar 88,6 persen.

Sementara itu, kelompok properti kantor, ruko, atau kawasan komersial juga sangat diminati dan menempati posisi kedua jenis properti paling diminati.

Selanjutnya, para pembeli properti memiliki perilaku umum mendatangi beberapa lokasi hunian incaran sebelum melakukan pembelian.

Sebanyak 78,05 persen menunjukkan tren tersebut, sedangkan keputusan yang diambil saat mendatangi pameran hanya 12.76 persen.

Ada fakta menarik yang muncul dari hasil survei semester kedua ini, yakni keberadaan tiga faktor utama penghalang untuk melakukan transaksi properti.

Ketiganya adalah belum cukup uang untuk membayar uang muka, tidak mampu menemukan properti di lokasi yang diinginkan, dan pendapatan yang belum mencukupi untuk menutupi pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR).

Penulis: Ridwan Aji Pitoko

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas