Kadin: Megaproyek Listrik 35.000 MW Sia-sia Dikebut Kalau Ekonomi Tumbuh di Bawah 7 Persen
"Sekarang pertumbuhan agak melambat 5,1 persen tahun ini. Tahun depan belum beranjak banyak," ujar Rosan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek 35 ribu megawatt yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berusaha dikebut.
PT PLN (Persero) selain membangun sendiri jaringan kelistrikan, juga membuka tender kepada swasta sebagai Independent Power Producer (IPP).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyadari keinginan Presiden membangun jaringan listrik 35 ribu megawatt, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat dan industri.
Namun Rosan menilai jika pertumbuhan ekonomi tidak sampai 7 persen di 2019, maka akan sia-sia saja pembangunan mega proyek tersebut.
"Sekarang pertumbuhan agak melambat 5,1 persen tahun ini. Tahun depan belum beranjak banyak," ujar Rosan di Rakernas Kadin, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Rosan pun menyarankan daripada membangun proyek 35 ribu MW, anggaran yang dipakai untuk wilayah dan sektor industri tertentu saja. Sehingga pembangunan menurut Rosan lebih terarah.
"Keperluan 35 ribu MW harus bisa diprioritaskan," jelas Rosan.
Rosan pun menyarankan agar anggaran untuk proyek kelistrikan tersebut diberikan kepada pembangunan infrastruktur. Karena Rosan menilai sektor tersebut sangat butuh biaya besar.
"Kita bisa bangun infrastruktur banyak lainnya," jelas Rosan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.