Walhi: RSPO Pengalihan Isu Pembakaran Hutan
Pertemuan pengusaha sawit RSPO nampaknya tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat di dalam negeri.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan pengusaha sawit Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) nampaknya tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat di dalam negeri.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengaku tidak bisa berharap banyak dari pertemuan RSPO yang akan digelar pada 7 sampai 10 November mendatang.
Bahkan Walhi menilai perhelatan para pengusaha sawit hanya pengalihan isu terhadap kebakaran hutan yang ada sekarang ini.
"RSPO mengalihkan banyak perhatian orang. Masyarakat dibuat lupa persoalan mendasar kebakaran hutan," ujar Kepala Departemen Kajian Kebijakan dan Pembelaan Hukum Walhi Zenzi Suhadi di kantor Walhi, Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Menurut Zenzi, RSPO justru mendorong pengusaha sawit untuk memperbanyak penerbitan izin membuka lahan baru. Sehingga area untuk bisnis sawit bertambah.
"Kita melihat korporasi melalui RSPO ingin menambah penerbitan izin wilayah," ungkap Zenzi.
Menurut Zenzi, jika izin lahan baru terus meningkat akan berdampak terhadap pengurangan wilayah hutan dan penambahan kebakaran.
Masyarakat pun akan dirugikan akibat kepulan asap dari lahan sawit tersebut seperti yang sudah terjadi sebelumnya.
"Deforestasi membuat kebakaran asap meningkat," jelas Zenzi.