Singgung Kegagalan Israel, Pemimpin Oposisi Kecam Cara Zionis Tangani Pemulangan Tawanan dari Gaza
Yair Lapid mengatakan penanganan Israel bertentangan dengan kepentingan politik dan keamanan negara tersebut.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menyebut penanganan Israel terhadap kesepakatan apa pun untuk mengembalikan tawanan dari Gaza sebagai “kegagalan”.
Yair Lapid mengatakan penanganan Israel bertentangan dengan kepentingan politik dan keamanan negara tersebut.
Selain itu, Yair Lapid mengatakan Israel perlu mengklarifikasi tujuan perang 15 bulan di Gaza.
"Kita seharusnya sudah mendefinisikan sejak beberapa bulan lalu koalisi internasional seperti apa yang kita inginkan – terutama dengan negara-negara Arab yang memiliki perjanjian dengan kita – untuk dibawa ke Gaza, untuk bekerja sama dengan mereka secara aktif," ungkapnya, Selasa (7/1/2025), dilansir Al Jazeera.
"Fakta bahwa para sandera belum dipulangkan ke rumah, pertama dan terutama, merupakan sebuah kegagalan. Tidak ada kata lain."
"Anda memiliki dukungan publik yang tak tertandingi. Persentase dukungan untuk kesepakatan penyanderaan, termasuk penghentian perang, jumlahnya tidak pernah saya ingat menyamainya dalam isu-isu kontroversial di Israel," papar Yair Lapid.
“Anda mendapat dukungan dari pihak oposisi. Saya sudah mengatakannya 1.000 kali – dia (Perdana Menteri Netanyahu) akan menerima jaring pengaman dari kami, selama dia mengatakan apa yang dia inginkan. Hal utama adalah dia membawa pulang para sandera – dan dia tidak membawa mereka pulang," tambahnya.
34 Sandera Akan Dibebaskan jika Ada Gencatan Senjata
Seorang pejabat senior Hamas telah berbagi dengan BBC daftar 34 sandera yang menurut kelompok Palestina bersedia dibebaskan pada tahap pertama dari kemungkinan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Namun, tidak jelas berapa banyak dari mereka yang disebutkan masih hidup.
Usia mereka yang tercantum dalam daftar tersebut bervariasi, mulai dari yang berusia satu tahun hingga 86 tahun.
Baca juga: 50 Aduan Terhadap Tentara Israel Diajukan Buntut Genosida di Gaza, tapi Belum Ada Penangkapan
Daftar tersebut juga mencakup anak-anak yang sebelumnya menurut Hamas telah tewas dalam serangan udara Israel.
Sejumlah sandera yang menurut Hamas sakit juga ada dalam daftar.
Sementara, Kantor Perdana Menteri Israel membantah laporan bahwa Hamas telah memberikan daftar sandera kepada Israel.
"Daftar sandera yang dipublikasikan di media tidak diteruskan ke Israel oleh Hamas, tetapi awalnya diteruskan dari Israel ke perantara paling cepat pada Juli 2024."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.