Interflour Incar Pangsa Pasar 10 Persen Tepung Terigu
“Tahun ini, market share (pangsa pasar) kami sudah mencapai 8 persen dengan total produksi 2.800 ton per hari dari dua pabrik di Makassar dan Cilegon"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan industri tepung terigu di Indonesia saat ini mencapai 3 juta ton per tahun.
Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mencatat permintaan industri terigu akan tumbuh sekitar 5 sampai 6 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi makro nasional tahun 2015 lalu.
Senior Marketing Manager Interflour Indonesia Dhanny Widjaja melihat potensi besar di bisnis bahan baku roti, biskuit dan mie ini.
Karena itu pihaknya menargetkan peningkatan market share sebesar 10 persen pada tahun 2019.
“Tahun ini, market share (pangsa pasar) kami sudah mencapai 8 persen dengan total produksi 2.800 ton per hari dari dua pabrik di Makassar dan Cilegon,” kata Dhanny, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Dhanny mengungkapkan, produsen tepung terigu bermerk Gerbang ini akan mengoptimalkan penjualan mengandalkan distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lebih dari 100 distributor Interflour Indonesia memiliki komitmen untuk menguasai 10 persen pangsa pasar tepung terigu di Indonesia.
“Kami punya rencana dalam tiga tahun kedepan pada 2019, kami ingin mencapai market share di 10 persen. Ini sudah dicanangkan kepada seluruh distributor kami di National Sales Conference. Kami sepakat untuk mencapai itu,” ungkap Dhanny.
Dhanny menjelaskan, perluasan dan pengembangan area merupakan salah satu strategi dengan menyasar pada industri pabrik-pabrik roti, biscuit dan mie.
“Distributor kami akan membantu untuk mendistribusikan produk kami ke pasar-pasar, yaitu ke grosiran dan toko retail. Kita lagi fokus buat market expansion ke Sumatera, terutama daerah Sumatera bagian selatan,” jelas Dhanny.
Diakui Dhanny, pihaknya saat ini sedang merehabilitasi salah satu pabrik Interflour di Cilegon. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari pabrik yang menghasilkan produk Brand Gerbang ini.
“Pabrik di Cilegon aktif di 2017 dengan total produksi 400 ton per hari. Kami serius mau menggarap pasar dengan produk yang berkualitas. Karena kami kalau produksi yang setengah-setengah, brand dan produk kami akan rusak,” papar Dhanny.