Neraca Pembayaran Indonesia Naik 100 Persen karena Surplus Transaksi Modal dan Finansial
Angka itu jauh lebih tinggi dibanding nilai per kuartal kedua 2016, yaitu US$ 2,2 miliar, maupun figur per kuartal ketiga 2015, yaitu US$ 4,6 miliar.
Editor: Choirul Arifin
Di sisi lain, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal ketiga 2016 sebesar US$ 4,5 miliar atau 1,83% dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit tersebut lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5 miliar atau 2,2% dari PDB, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang sebesar US$ 3,95 miliar atau 1,81% PDB.
Surplus NPI kuartal ketiga tahun ini sejalan dengan kenaikan posisi cadangan devisa (cadev) kuartal ketiga 2016 yang mencapai US$ 5,9 miliar.
Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari cadangan devisa pada kuartal kedua yang sebesar US$ 2,3 miliar.
Besaran surplus NPI ini juga sejalan dengan prediksi ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih.
Lana melihat, sejak awal tahun besaran capital inflow selalu lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara di sisi lain, kinerja impor hingga kini masih belum maksimal. Hal itu menyebabkan CAD tidak terlalu lebar dibanding kuartal kedua lalu.
Dengan demikian, besarnya capital inflow tersebut masih mampu menutup CAD.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, perbaikan CAD ini justru menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia belum cukup kuat.
"Penyebabnya bukan ekspor yang wow, melainkan impor yang melemah. Banyak tanda yang menunjukkan ekonomi kita masih lemah," katanya.
Reporter: Adinda Ade Mustami