Ekspor Produk Perikanan dan Seafood Tumbuh 10,76 Persen
Ekspor produk perikanan ke Taiwan didominasi sotong dan cumi beku, kering, atau diasinkan dan ikan beku.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Nilai ekspor produk perikanan dan seafood Indonesia pada Januari-Agustus 2016, mengalami pertumbuhan sebesar 10,76% dibandingkan periode yang sama setahun yang lalu.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda menyebutkan nilai ekspor produk perikanan dan seafood pada Januari-Agustus 2016 tercatat sebesar USD 861,8 juta.
Produk-produk tersebut diekspor ke negara tujuan ekspor utama, seperti Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Viet Nam, dan Thailand.
"Kami optimis impian menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat diwujudkan,” ujar Arlinda, dalam keterangannya yang diterima Tribun, Selasa (15/11/2016).
Dalam lima tahun terakhir, lebih lanjut ekspor produk perikanan ke Taiwan tumbuh sebesar 8,76% dengan nilai ekspor sebesar USD 62,33 juta pada 2015.
Hal ini memantapkan posisi Indonesia sebagai salah satu penyuplai utama produk perikanan dan seafood ke Taiwan. Indonesia berada di posisi ke-3 setelah Republik Rakyat Tiongkok dan India.
“Berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi praktik penangkapan ikan ilegal. Upaya tersebut membuat Indonesia sukses menggeser suplai dari Jepang dan meningkatkan suplai produk perikanan dan seafood ke Taiwan,” tegas Arlinda.
Ekspor produk perikanan ke Taiwan didominasi sotong dan cumi beku, kering, atau diasinkan dan ikan beku.
Produk lain yang diekspor ke Taiwan antara lain ikan segar, fillet ikan, dan makerel beku.
“Promosi ini akan mengubah paradigma negatif produk Indonesia di pasar global yang semula identik dengan illegal fishing dan penuh bakteri menjadi produk berdaya saing sehingga pada akhirnya memperluas pasar dan mendongkrak ekspor,” tandas Arlinda.