Ekonomi Kreatif Mampu Mendorong Roda Ekonomi RI
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ekonomi kreatif dapat menjadi sektor unggulan baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ekonomi kreatif dapat menjadi sektor unggulan baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Oleh sebab itu, Bekraf meminta semua pihak untuk ikut serta mendorong industri ekonomi kreatif agar mampu berkontribusi besar lagi terhadap perekonomian.
"Kita harus memberikan solusi dalam membangun ekonomi kreatif ini agar sektor ini bisa menjadi tulang punggung terhadap perekonomian nasional," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf di Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Menurut Triawan, industri ekonomi kreatif sejalan dengan transformasi struktur perekonomian dunia, dimana terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi dari basis sumber daya alam menjadi sumber daya manusia.
"Sejauh ini ekspor Indonesia masih bergantung dengan komoditas sumber daya alam seperti batubara, minyak kelapa sawit, karet dan mineral, tapi belakangan pertumbuhan ekonomi terganggu pada saat harga komoditas andalan tersebut menurun di pasar global," paparnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) baru sebesar 7,05 persen atau Rp641,81 triliun.
Lima kelompok industri kreatif yang menjadi penyumbang PDB terbesar adalah kuliner 32,51 persen, mode atau fashion 28,29 persen, kerajinan 14,44 persen, penerbitan dan percetakan 8,11 persen dan desain 3,9 persen.