Arab Saudi peringatkan Donald Trump Soal Blokir Minyak di Janji Kampanye Pilpresnya
"Dalam diri presiden terpilih, Trump, pasti dia sependapat bahwa perdagangan yang tidak sehat hanya akan membawa kerugian"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH- Pemerintah Arab Saudi memperingatkan Donald Trump, pemenang pilpres Amerika Serikat agar mengubur janji kampanyenya yang akan memblokir impor minyak.
Jika hal tersebut tetap direalisasikan, Pemerintah Arab Saudi menyatakan ekonomi Amerika juga bakal terganggu.
Khalid al-Falih, Menteri Energi Arab Saudi menyatakan komoditas energi adalah sumber kehidupan ekonomi global.
Sementara manfaat pertumbuhan ekonomi global hanya bisa dirasakan secara merata saat sistem perdagangan bebas dijalankan.
Selain itu, Khalid meyakini Trump tidak akan bertindak gegabah.
"Dalam diri presiden terpilih, Trump, pasti dia sependapat bahwa perdagangan yang tidak sehat hanya akan membawa kerugian," tutur Khalid seperti dikutip CNBC, Rabu (16/11/2016).
Pemerintahan Arab Saudi, kata Khalid, kini menunggu pemerintahan baru Trump yang akan resmi bertugas pada 20 Januari 2017 mendatang.
Menurut dia, pemerintahan baru, umumnya perlu waktu untuk mencerna permasalahan.
Sekadar mengingatkan, Trump pernah berjanji akan memblokir impor minyak, karena ingin menciptakan kemandirian energi di Amerika.
Reporter: Yuwono Triatmodjo
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.