Aksi 2 Desember 2016 Dapat Timbulkan Kekhawatiran Investor
aksi demonstrasi yang dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan krisis politik dan keamanan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis menilai bakal berlanjutnya aksi demo terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dapat menimbulkan kekhawatiran investor lokal dan asing.
Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, aksi demonstrasi yang dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan krisis politik dan keamanan, sehingga akhirnya berdampak kepada kekhawatiran investor dalam menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Demo berlarut-larus bisa menuju ke krisis politik dan keamanan, ini menjadi masalah dan memberikan impact yang besar bagi investor," tutur David, Jakarta, Senin (21/11/2016).
David berharap, aksi demo yang akan dilakukan di Ibukota nantinya dapat berjalan dengan damai, tanpa adanya tindakan anarkis yang dapat merusak iklim investasi Indonesia di mata investor.
"Demo dengan aksi damai, masih ada kekhawatiran tapi sedikit. Tapi kalau berlarut-larut membuat khawatir, di mana investor sekarang wait and see terlebih dahulu," tutur David.
Seperti diketahui, GNPF MUI meminta kepolisian untuk segera menahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah menyandang status tersangka. Apabila Ahok tidak ditahan, GNPF pun berencana melakukan aksi Bela Islam jilid III.
"Maka kalau Ahok tidak ditahan maka GNPF MUI akan gelar aksi Bela Islam III. Aksi itu rencananyan digelar pada 2 Desember 2016," kata Pembina GNPF MUI, Habib Rizieq Shihab di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Rizieq menuturkan, aksi Bela Islam jilid III akan digelar secara damai dengan melakukan Salat Jumat di kawasan Jalan Sudirman hingga Thamrin, Jakarta Pusat.
Menurutnya, dalam Salat Jumat berjemaah, Imam beserta Khatibnya akan berada di Bundaran HI.
"Imam dan Khatibnya nanti pada Salat Jumat ada di Bundaran HI. Jamaahnya berada di jalan protokol Sudirman hingga Thamrin," tutur Rizieq.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.