Soal Isu 'Rush Money', Ini Kata Pengusaha
Rosan Perkasa Roeslani menegaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pengusaha terkait isu penarikan uang secara massal
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menegaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pengusaha terkait isu penarikan uang secara massal atau rush money.
Dia pun menjamin para pengusaha tidak terpengaruh terkait adanya isu tersebut. "Saya yakin enggak ada (rush money), percaya sama saya, enggak akan ada itu," ujarnya di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Senin (21/11/2016).
Pihaknya juga telah mengimbau kepada para pengusaha agar tidak melakukan hal yang merugikan berbagai pihak maupun negara. Dia menambahkan, jangan sampai isu tersebut dapat memengaruhi kegiatan perekonomian nasional.
"Enggaklah itu sih, enggak benar dan kita pun imbau jangan seperti itulah. Kami dari Kadin tegas bilang, saya tanya ke teman-teman pengusaha, bilang enggak ada kayak gitu. Juga menurut saya, enggak benar ya, jadi merusak semuanya juga gitu. Janganlah melakukan hal-hal seperti itu," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga aktif berbicara dengan para investor, baik domestik maupun asing agar tetap berinvestasi dan melakukan ekspansi di Indonesia.
"Karena, saya pun terus aktif bicara dengan investor asing yang sudah investasi di sini. Saya sudah datangi satu-satu dan mereka saya undang. Kepada para pengusaha nasional yang sudah investasi besar, mereka rencana tetap ekspansi, karena demo kan di Jakarta, pabriknya bukan di Jakarta," jelasnya.
Sementara itu, dia berharap bagi pihak yang ingin menyampaikan aspirasinya agar selalu menjaga keamanan dan menghindari tindakan anarkistis.
"Demo ini bagian negara, kita harapkan kalau ada demo, jangan ada kerusuhan anarkis. Itu saja kok. Tetapi, dampak ke ekonomi, ya sejauh ini saya lihat enggak ada dampak signifikan," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. "Rush money enggak ada, enggak ada, enggak ada," ujarnya.(Pramdia Arhando Julianto)