Kisah Sukses Anggawira di Bidang Bisnis, Akademik, Sampai Politik
Anggawira mengawali karir sebagai karyawan di sebuah perusahaan minyak dan gas internasiona
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Melakoni tiga peran sekaligus sebagai pengusaha, politisi, dan akademisi tentu bukan hal mudah. Belum lagi harus disibukan oleh jadwal kegiatan yang sangat padat. Namun, ketiga peran tersebut mampu dijalani dengan baik oleh Anggawira.
“Menjalani tiga peran sekaligus sebagai pengusaha, akademisi,dan juga politisi membuat saya semakin merasa bersyukur kepada Allah SWT yang memberikan saya karunia untuk mampu mengerjakan tugas dan kewajiban sesuai peranan saya dibidang-bidang tersebut. Bagi saya, hidup adalah memberikan kontribusi dan inspirasi diberbagi aspek kehidupan. Leadership is action not position,” ujar pria kelahiran Indramayu, 9 Januari 34 tahun silam.
Selepas lulus kuliah di Jurusan Teknik Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), pada tahun 2003, Anggawira mengawali karir sebagai karyawan di sebuah perusahaan minyak dan gas internasional. Karirnya boleh dibilang menjanjikan karena sebagai karyawan baru dengan kualifikasi fresh graduate, ia sudah bisa menikmati penghasilan yang cukup besar.
“Ditahun yang sama pula, ayahanda saya meninggal dunia. Sehingga, sebagai anak sulung saya pun menjadi tulang punggung menggantikan almarhum ayah saya. Namun, tidak lebih dari satu tahun saya mengundurkan diri karena merasa sudah saatnya saya mengejar passion saya untuk membangun usaha sendiri,” kisahnya.
Selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah, Anggawira telah aktif mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan. Selain itu, di kampusnya dulu juga menyediakan wadah bagi mahasiswa mahasiswa yang ingin menekuni entrepreneurship dengan berbagi program yang ada. CV Sejahtera Utama Mandiri merupakan bisnis pertama yang dirintis Anggawira pada tahun 2006. Sekaligus menjadi awal mula ia bergabung menjadi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Jakarta Raya.
“Usaha ini bergerak dibidang pengadaan alat tulis kantor (ATK) untuk Pemerintah Kota Depok. Kemudian saya bergabung dengan HIPMI cabang Jakarta Raya. Dari situ saya mengenal lebih banyak teman-teman pengusaha, mendapat ilmu-ilmu baru, sharing pengalaman, dan menjadi semakin berkembang,” imbuh pria yang pernah menjadi Tenaga Ahli di DPR RI pada tahun 2007-2008 tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2007 Anggawira bersama beberapa rekan mendirikan PT. Permata Transindo yaitu sebagai perusahaan pemasok pupuk organik bersubsidi yang disalurkan dan dijual kepada petani. Karier Anggawira pun semakin melesar ketika ia terpilih sebagai Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Namun, pada tahun ketiga perusahaan pupuk organiknya bangkrut dan mengalami rugi besar manakala pemerintah merubah kebijakan sehingga investasi yang dikeluarkan tidak berbuah manis. Keadaan seperti ini sempat membuat Anggawira kecewa namun tidak lantas membuatnya patah arang.
“Setelah mengalami masa-masa down, saya berfikir keras untuk bisa terus bertahan. Hingga akhirnya saya menggaet beberapa rekan dari kalangan BUMN dan kembali berbisnis. Alhamdulillah, kami dipercaya menjadi distributor pupuk untuk wiayah Jawa Barat. Sampai sekarang bisnis tersebut masih terus berjalan dibawah bendera PT Sumber Sarana Tani,’ tuturnya.
Selain dibidang agribisnis, Anggawira juga mendirikan usaha di bidang pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan bendera PT Permata Transindo. Bisnis ini tercapai berkat jaringan yang tergabung saat menjadi konsultan migas selepas keluar dari Total.
Mulai tahun 2015, Dr. Anggawira terjun ke bisnis penyediaan jasa kantor bersama atau virtual office, sekaligus didaulat untuk memimpin asosiasi Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama dan Ikubator Usaha (PERJAKBI).
“Kami menangkap peluang dari konsep virtual office. Dimana konsep tersebut menawarkan ruang kerja atau jasa perkantoran yang fleksibel, lebih hemat biaya, dan cocok digunakan oleh pengusaha pemula, startup dan UKM, “ kata Anggawira yang memiliki komitmen untuk mendorong jumlah pengusaha pemula di Indonesia bersama HIPMI.
Mengejar gelar pendidikan
Kesibukan berbisnis serta aktif dalam banyak organisasi dan partai politik tidak membuat Anggawira melupakan pentingnya pendidikan. Disela kepadatan Anggawira mengenyam pendidikan untuk meraih gelar S2. Ia lulus S2 Magister Management Keuangan kemudian menyandang gelar Doktor pada tahun 2014 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kini ia menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi dan dosen tetap di Universitas Islam As-Syafi'iyah Jatiwaringin, Jakarta.
“Biar bagaimanapun pendidikan itu merupakan hal yang sangat penting. Meskipun sudah memiliki bisnis dan punya penghasilan yang cukup stabil jangan pernah behenti untuk belajar. Lagipula, mengenyam pendidikan boleh dikatakan seperti berinvestasi. Ilmu yang tidak ada ruginya. Selalu membawa hal yang bermanfaat dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain,” pesan Anggawira.
Untuk urusan politik saat ini Anggawira tengah aktif sebagai fungsionaris di Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) dan menjadi pendiri dan koordinator Sahabat Anies-Sandi dan juru bicara pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.