Forum Bisnis dan Investasi Daerah Perbatasan Bakal Pertemukan Kepala Suku dan Investor
Forum Bisnis dan Investasi Daerah Perbatasan (Border Business and Investment Forum) pada 1 Desember 2016 di Jakarta
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) akan menggelar Forum Bisnis dan Investasi Daerah Perbatasan (Border Business and Investment Forum) pada 1 Desember 2016 di Jakarta.
Acara itu sebagai kelanjutan dari Border Investment Summit yang dilaksanakan awal November 2015.
Untuk mendukung forum yang menjadi ajang mempertemukan kepala daerah dan pelaku usaha (investor), Kemendesa telah melakukan penyusunan Buku Rencana Bisnis dan Investasi (business plan) komoditas unggulan yang menyertakan kondisi, potensi, dan nilai kebutuhan investasi.
Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentutelah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk melakukan kajian mengenai potensi komoditas unggulan daerah perbatasan dalam rangka menyediakan informasi lokasi investasi di Pusat Kegiatan Strategis Nasional.
Secara ringkas, buku itu menyajikan data dan informasi mengenai rencana bisnis dan peluang investasi yang ditawarkan kepada pihak swasta dan dunia usaha untuk mengembangkan investasi di berbagai perbatasan atau Kawasan Beranda Indonesia (KBI).
“Sementara baru dapat memuat 6 kabupaten perbatasan, yaitu Natuna, Nunukan, Belu, Kepulauan Talaud, Morotai, dan Merauke” papar Direktur Jendral Pengembangan Daerah Tertentu (Dirjen PDTu) Kemendesa, Suprayoga Hadi.
Suprayoga menambahkan, jika tahun lalu masih terfokus pada pemetaan dan juga regulasi kebijakan, maka pertemuan tahun ini menyodorkan apa saja potensidan kebutuhan investasi di enam daerah KBI.
Itu sebabnya,Border Bussines and Investment Summit tahun ini lebih banyak diikuti perusahaan swasta, BUMN, pengusaha, asosiasi usaha, hingga kedutaan besar negara-negara sahabat.
“Undangan kita sesuaikan dengan jenis investasi yang dibutuhkan di setiap daerah. Tentu acara ini juga dihadiri kepala-kepala daerah wilayah perbatasan,” jelasnya.
Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Kemendesa Endang Supriyani, menambahkan Border Business and Investment Summit2017 daerah perbatasanrencananya akan dihadiri 300 undangan.
“Di sini kami berusaha menjembatani calon investor dan pemerintah daerah. Bagaimana pun, kita butuh dukungan swasta dalam pengembangan hulu hingga hilir, termasuk pembangunan infrastruktur,” tukasnya.
Kabupaten Natuna
Kabupaten Natuna disebut Suprayoga sangat berpotensi di sektor perikanan, pariwisata, dan komoditi cengkih, karet, serta kelapa. Untuk investasi awal membutuhkan pembangunan pelabuhan perikanan, penambahan armada perikanan tangkap, pembangunan pusat pendaratan ikan, pembangunan pabrik es kapasitas 10 ton &cold storage kapasitas 50 ton, pembangunan sub-pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budaya perikanan, pembangunan sarana dan prasarana bahan bakar, dan gaji sumber daya manusia.
“Untuk mengembangkan kawasan wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna telah menentapkan Kawasan Wisata Terpadu Ekslusif (KWTE), yaitu Pulau Senoa, Batu Kasah, dan Pulau Kepih. Calon investor bisa melihat rencana pengembangannya sebelum memutuskan melakukan investasi,” ujar Suprayoga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.