Pengguna Transaksi Mobile di Indonesia Masih Rendah
Kharisma mengatakan transaksi mobile akan semakin menguntungkan masyarakat terutama dalam hal waktu dan keamanan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI) menilai peluang pemanfaat mobile transaction di Indonesia untuk kemudahan transaksi masih sangat besar mengingat pengguna internet mencapai 132,7 juta orang dan pengguna mobile connection mencapai 318 juta.
Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan baru terdapat 104.707 agen laku pandai di Indonesia dari total 255 juta penduduk Indonesia.
Padahal menurut APJATI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) di 2016, pengguna internet mencapai 132,2 juta orang dan setiap tahun terus tumbuh.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa rendahnya pengguna transaksi mobile di Indonesia. Artinya, masih banyak peluang untuk mengajak masyarakat sadar menggunakan transaksi mobile,” jelas Ketua Harian APERKEI, M Kharisma, yang juga Pelaksana acara Financial Festival 2016 di Jakrta, Minggu (27/11/2016).
Kharisma mengatakan transaksi mobile akan semakin menguntungkan masyarakat terutama dalam hal waktu dan keamanan.
Artinya, waktu yang seharusnya digunakan untuk bertransaksi non mobile dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal yang lebih produktif dan menguntungkan bagi pengguna mobile banking.
Terkait Financial Festival 2016, Kharisma mengatakan event ini diadakan sebagai ajang perencanaan keuangan untuk tahun depan dalam bentuk festival dengan kelas utama dan kelas kecil.
"Pengunjung akan memperoleh pengetahuan tidak hanya tentang keuangan dan investasi melainkan juga mencakup Keuangan Syariah, Entrepreneurship, Bisnis Franchise dan Digital Marketing (onlineshop), serta Digital Ekosistem," katanya.