Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Sesi I Turun 0,75 Persen karena Aksi Profit Taking

Ada 10 indeks sektoral yang membebani laju IHSG. Sektor tambang turun 1,38 persen diikuti barang konsumsi 1,18 persen.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in IHSG Sesi I Turun 0,75 Persen karena Aksi Profit Taking
TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terkoreksi menutup perdagangan sesi I, Rabu (7/12/2016).

Data RTI menyebutkan, indeks turun 0,75% atau 39,327 poin ke level 5.233,638.

Tercatat 180 saham menyeret IHSG, dan 93 saham bergerak naik serta 100 saha stagnan. Volume perdagangan rehat pertama sebesar 4,54 miliar lots saham dengan nilai transaksi Rp 3,49 triliun.

Ada 10 indeks sektoral yang membebani laju IHSG. Sektor tambang turun 1,38 persen diikuti barang konsumsi 1,18 persen, dan infrastruktur yang turun 1,17 persen.

Investor asing masih melakukan aksi jual. Di pasar reguler, net sell asing Rp 221,322 miliar dan Rp 15,717 miliar keseluruhan perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun 3,70% ke Rp 10.425, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 3,45% ke Rp 12.600, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,26% ke Rp 65.250.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) naik 1,42% ke Rp 1.785, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 1,33% ke Rp 7.600, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 1,20% ke Rp 169.

Berita Rekomendasi

"Laju IHSG mulai tertahan seiring dengan aksi ambil untung investor sehingga indeks bergerak di area negatif," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, dikutip Antara.

Kendati demikian, potensi IHSG untuk bergerak kembali di area positif masih terbuka menyusul sentimen fundamental ekonmi Indonesia masih positif. 

Di sisi lain, nilai tukar rupiah yang melanjutkan apresiasi terhadap dollar AS akan turut menjaga IHSG untuk tidak tertekan lebih dalam.

"Dengan asumsi penilaian positif akan kondisi makro ekonomi Indonesia masih terjaga diharapkan dapat menjaga kinerja perusahaan tetap positif yang akhirnya dapat mendorong kembali harga saham di BEI," katanya.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, masih adanya optimisme perekonomian Indonesia pada kuartal IV tahun ini yang membaik dan terjaga pertumbuhannya serta kondisi keamanan secara nasional tetap kondusif, maka peluang bagi IHSG untuk kembali menguat cukup terbuka.

"Stabiltas ekonomi Indonesia di tengah perekonomian global yang penuh dengan ketidakpastian, diharapkan dapat memberikan kepercayaan yang besar bagi pelaku pasar baik domestik maupun investor asing," katanya.

 
Reporter: Yudho Winarto

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas