Konsumsi Listrik saat Natal dan Tahun Baru Diprediksi Turun hingga 24 Persen
PLN memprediksi pemakaian listrik pada beban puncak saat peringatan Natal dan pergantian Tahun Baru 2017 berkurang hingga 24 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLN memprediksi pemakaian listrik pada beban puncak saat peringatan Natal dan pergantian Tahun Baru 2017 berkurang hingga 24 persen dibandingkan pada kondisi pemakaian listrik di hari kerja biasa.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, beban puncak saat Natal pada tahun ini diperkirakan turun sebesar 18 persen.
Bahkan beban pucak saat pergantian tahun baru turun lebih besar yakni sebesar 24 persen dibandingkan puncak Oktober 2016 yang berada pada besaran 25.051 megawatt (mw).
"Kondisi ini terjadi karena pada dua hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran serta pusat-pusat bisnis berhenti beroperasi alias libur," kata Made, Jakarta, Sabtu (24/12/2016).
Berdasarkan kondisi tersebut, kata Made, pasokan tenaga listrik selama periode Natal dan Tahun Baru 2017 pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada di konsidi cukup atau beban puncak lebih kecil dari daya mampunya.
Made menjelaskan, kondisi kelistrikan di Jawa-Bali pada saat ini beban puncak mencapai 25.051 mw, dimana beban puncak siang hari sebesar 24.134 mw dan cadangan listriknya sebesar 32,34 persen.
"Pada saat malam Natal diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 mw terjadi pada pukul 19.00 WIB," ujar Made.
Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 mw pada pukul 19.00 WIB dan untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang diperkirakan sebesar 16.882 mw terjadi pada pukul 13.30 WIB.
"PLN memperkirakan secara umum beban puncak kelistrikan Jawa-Bali pada 2017 akan mencapai 26.053 mw," ucapnya.