Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Depan, Indonesia Impor Garam 220.000 Ton

Jakfar Sodikin Ketua Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia mengaku sampai hari ini stok garam di petani hanya sekitar 50.000 ton.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tahun Depan, Indonesia Impor Garam 220.000 Ton
KONTAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengimpor garam konsumsi sebanyak 220.000 ton untuk periode Januari sampai Maret 2017.

Impor tersebut untuk memenuhi kebutuhan garam nasional tahun 2017,

Syarief Widjaja, Sekretaris Jenderal KKP beralasan, produksi garam tahun ini tidak maksimal akibat tingginya curah hujan.

KKP memperkirakan stok garam sampai Desember 2016 hanya sekitar 118.000 ton. Dan, jumlah tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan pasar sampai akhir Januari 2017 nanti.

"Nantinya, garam impor ini akan didatangkan secara berrtahap dan perwilayah, kami akan cek dulu stok garam di lapangan," kata Syarief dikutip Kontan, Rabu (28/12/2016).

Bila tidak berubah, untuk tahap pertama akan ada sekitar 50.000 ton garam impor yang masuk. Di tahap selanjutnya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat.

Syarief menambahkan wilayah yang diutamakan untuk mendapatkan kucuran garam impor ini adalah wilayah Pantai Utara Jawa dan Sumatra Utara.

Berita Rekomendasi

Alasannya, di sana banyak sekali pelaku usaha rumahan pemindangan dan pengasinan ikan.

Pemerintah menjamin, garam impor ini tidak akan bocor ke pasar konsumsi. "Bila sampai bocor kami akan bergerak," tandas Syarief.

Ahmad Budiono Direktur Utama PT Garam mengaku sampai hari ini, Rabu (28/12/2016) perusahaannya belum mendapatkan penugasan secara resmi dari KKP untuk melakukan importasi garam.

"Tapi kami siap, karena ini sudah hal biasa," katanya.

Nantinya, perusahaan akan melakukan sistem lelang untuk mendatangkan impor tersebut.

Diprediksikan, lelang akan dimulai sekitar sebulan lagi. Biasanya, garam itu akan didatangkan dari Australia dan India.

Saat ini PT Garam sudah kehabisan stok untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas