Pasar Masih Haus, Bisnis Air Minum Kemasan Tahun Ini DIprediksi Tumbuh 10 Persen
“Kami optimistis tahun ini akan lebih baik, namun kami cenderung hati-hati dengan situasi ekonomi global yang belum stabil"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meski terimbas penurunan daya beli masyarakat, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) masih yakin industri bertumbuh pada tahun ini.
Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat memperkirakan pertumbuhan di industri ini sekitar 9%-10%.
Pertumbuhan tersebut masih terbilang sama dibanding tahun lalu. Ini dengan pertimbangan beberapa faktor.
Menurut Rachmat, jika melihat kinerja sepanjang 2016 lalu, target Aspadin mencapai 27,17 miliar liter.
Itu artinya, tahun ini diperkirakan Aspadin dapat memproduksi 29,61 miliar hingga 29,88 miliar liter.
“Kami optimistis tahun ini akan lebih baik, namun kami cenderung hati-hati dengan situasi ekonomi global yang belum stabil,” katanya, Rabu (4/1/2017).
Asal tahu saja, Aspadin saat ini memiliki 212 anggota. Pada 2016 lalu, ada tambahan lima anggota yang bergabung. Namun perusahaan tersebut masih dalam skala menengah.
Untuk kontribusi ekspor, Rachmat bilang, porsinya masih terhitung sedikit yaitu hanya 5%.
“Tahun ini banyak perusahaan yang berinvestasi untuk menambah kapasitas pabrik, namun belum ada yang membangun pabrik lagi,” ujarnya.
Reporter: Umi Kulsum