Kementerian PUPR Siapkan 68 Paket Kontrak Senilai Rp 6,43 Triliun
Dari jumlah tersebut, 68 paket kontrak atau senilai Rp 1,58 Triliun ditandatangani secara serentak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penandatanganan kontrak terhadap 952 paket kontraktual senilai Rp 6,43 triliun.
Dari jumlah tersebut, 68 paket kontrak atau senilai Rp 1,58 Triliun ditandatangani secara serentak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Kontrak paket pekerjaan tersebut berasal dari seluruh unit organisasi Kementerian PUPR yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, sebagai hasil dari proses pelelangan dini sejak Oktober 2016 silam.
Paket pekerjaan tersebut antara lain adalah preservasi jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jalan perbatasan, pembangunan rumah susun, rumah khusus, pengembangan jaringan perpipaan air minum, dan rehabilitasi jaringan irigasi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan target ke pejabat Eselon I Kementerian PUPR untuk dapat menyelesaikan pelelangan seluruh 10.403 paket kontraktual senilai Rp. 69.61 Triliun.
Hal itu sebagaimana terekam dalam sistem e-monitoring, selambat-lambatnya pada akhir Maret 2017.
"Pada akhir Januari 2017 ini, sekitar 1523 paket pekerjaan dengan nilai Rp. 11.58 Trilyun akan dapat ditandatangani kontraknya,” ungkap Menteri Basuki, Rabu (18/1/2017).
Dirinya juga mengaku gembira melihat banyak kontraktor lokal yang mampu bersaing dan memenangkan tender untuk menangani sejumlah proyek infrastruktur di Kementerian PUPR.
Menteri Basuki menyatakan akan terus meningkatkan kapasitas para kontraktor lokal agar menjadi lebih kompetitif lagi di masa mendatang.
Dari keseluruhan pagu anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp. 101,496 Trilyun untuk tahun 2017 ini, 497 paket senilai Rp 22,10 triliun telah terkontrak dalam bentuk tahun jamak (multi years contract).
Dengan demikian, secara keseluruhan sampai akhir Januari 2017, sebanyak 2020 paket pekerjaan senilai Rp 33,68 triliun sudah dapat berjalan efektif karena kontraknya sudah ditandatangani.
"Saya berharap lelang dini bisa memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja, peningkatan pemerataan pembangunan, sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya dari pilar industri jasa konstruksi," kata Basuki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.