Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kiki Syahnakri: PPAD Ada di Belakang Indonesia Raya Incorporated

Indonesia kini berhadapan dengan kepungan dua kekuatan besar negara adidaya, Amerika Serikat dan Cina.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kiki Syahnakri: PPAD Ada di Belakang Indonesia Raya Incorporated
Hasiolan EPG/Tribunnews.com
Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letjen (Purn) Kiki Syahnakri (kanan) , saat berbicara sebagai keynote speaker dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema "Indonesia Raya Incorporated, Energi sebagai Alat Strategis Pemersatu Bangsa" di Batam, Senin (23/1/2017). Kiki mengungkapkan, IRI merupakan terobosan atas perwujudan nilai dalam sila kelima Pancasila yang menggaungkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat secara merata di wilayah Indonesia. 

"Pada aspek itu, PPAD berada di belakang IRI. Kami akan terus mendorong konsep ini," ujarnya.

Selain pimpinan PPAD itu, sebanyak 14 akademisi secara bergantian memaparkan pandangan mereka dari berbagai tinjauan terkait IRI dalam FGD yang dipandu dosen ekonomi Universitas Indonesia Sari Wahyuni dan Pemimpin Redaksi Batam Pos Yosh Suchari, tersebut.

Para profersor dan doktor yang berbicara dalam FGD itu adalah Munawar Ismail (Universitas Brawijaya, Malang), Agus Trihatmoko (Universitas Surakarta), Benaulus Saragih (Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur), Mudrajat Kuncoro (Universitas Gadjah Mada/UGM Yogyakarta), Werry Darta Taifur (Universitas Andalas), Darsono (UNS), Syamsudin (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Winata Wira (Universitas Maritim Haji Raja Ali, Kepulauan Riau), dan Tulus Tambunan (Universitas Trisakti).

Adapun Ketua Gerakan Ekayastra Unmada, AM Putut Prabantoro, menyebut, semangat dasar dari IRI adalah adalah perlunya negara bersama warganya menguasai industri tak hanya di hilir namun juga di bagian hulu.

Semangat pemerataan kemakmuran pada ide IRI itu diejawahtahkan dalam dalam bentuk ''perkawinan'' antara BUMN dan BUMD di sebuah sumber ekonomi dengan melibatkan penyertaan modal dari BUMD Provinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia.

"Sehingga, BUMN bisa menjadi lokomotif ekonomi yang menarik gerbong-gerbong di daerah (BUMD). Bukan berbentuk holding, melainkan mengawinkan BUMN dan BUMD dengan melibatkan penyertaan modal dari BUMD Provinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas