Kiki Syahnakri: PPAD Ada di Belakang Indonesia Raya Incorporated
Indonesia kini berhadapan dengan kepungan dua kekuatan besar negara adidaya, Amerika Serikat dan Cina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Pada aspek itu, PPAD berada di belakang IRI. Kami akan terus mendorong konsep ini," ujarnya.
Selain pimpinan PPAD itu, sebanyak 14 akademisi secara bergantian memaparkan pandangan mereka dari berbagai tinjauan terkait IRI dalam FGD yang dipandu dosen ekonomi Universitas Indonesia Sari Wahyuni dan Pemimpin Redaksi Batam Pos Yosh Suchari, tersebut.
Para profersor dan doktor yang berbicara dalam FGD itu adalah Munawar Ismail (Universitas Brawijaya, Malang), Agus Trihatmoko (Universitas Surakarta), Benaulus Saragih (Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur), Mudrajat Kuncoro (Universitas Gadjah Mada/UGM Yogyakarta), Werry Darta Taifur (Universitas Andalas), Darsono (UNS), Syamsudin (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Winata Wira (Universitas Maritim Haji Raja Ali, Kepulauan Riau), dan Tulus Tambunan (Universitas Trisakti).
Adapun Ketua Gerakan Ekayastra Unmada, AM Putut Prabantoro, menyebut, semangat dasar dari IRI adalah adalah perlunya negara bersama warganya menguasai industri tak hanya di hilir namun juga di bagian hulu.
Semangat pemerataan kemakmuran pada ide IRI itu diejawahtahkan dalam dalam bentuk ''perkawinan'' antara BUMN dan BUMD di sebuah sumber ekonomi dengan melibatkan penyertaan modal dari BUMD Provinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia.
"Sehingga, BUMN bisa menjadi lokomotif ekonomi yang menarik gerbong-gerbong di daerah (BUMD). Bukan berbentuk holding, melainkan mengawinkan BUMN dan BUMD dengan melibatkan penyertaan modal dari BUMD Provinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.