Harga Baja Tiba-tiba Melonjak, Jepang Meradang dan Ancam Laporkan India ke WTO
"Kita perlu menghentikan aksi perdagangan yang tidak adil ini agar tidak meluas," kata seorang pejabat kementerian industri Jepang
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang mengancam melaporkan India ke WTO karena melakukan proteksi dengan memberlakukan larangan ekspor baja ke Asia Selatan yang hampir separuhnya sejak setahun lalu.
Langkah ini dinilai bisa memicu ketegangan perdagangan global di tengah kenaikan harga baja dan komoditas.
Tindakan seperti ini jarang dilakukan Jepang. Produsen baja terbesar kedua di dunia itu biasanya mengedepankan perundingan bilateral untuk menyelesaikan suatu masalah.
Namun sejak gesekan perdagangan global meningkat, Jepang semakin khawatir dengan larangan ini. Terang saja, industri baja menjadi komoditi ekspor terbesar Jepang.
Selain proteksi India yang melindungi industri baja dalam negerinya, Jepang juga khawatir tentang dampak kebijakan proteksi perdagangan global pasca Donald Trump berada di pucuk pimpinan Amerika.
"Kita perlu menghentikan aksi perdagangan yang tidak adil ini agar tidak meluas," kata seorang pejabat kementerian industri Jepang dikutip Reuters (20/1/2017) saat menjelaskan aduan Jepang kepada WTO soal sengketa dengan India tersebut.
India memberlakukan bea masuk hingga 20% pada beberapa produk baja sejak bulan September 2015.
India juga menetapkan harga dasar baja pada bulan Februari 2016 untuk impor produk baja. Hal ini guna melindungi pabrik lokal dari negara-negara pengekspor seperti China, Jepang dan Korea Selatan.
"Jika konsultasi soal sengketa gagal, kita mungkin akan membawa ini ke pengadilan panel WTO," kata pejabat kementerian industri Jepang.
Baca: Kalau Terjadi Perang Dagang Amerika-China, Ini Dampaknya
Pelaporan bisa diajukan sekitar Februari 2017 setelah permintaan konsultasi yang diajukan pada bulan Desember lalu.
Pemerintah Jepang berpendapat, tindakan India tidak sesuai dengan aturan WTO, sehingga menyebabkan ekspor baja Jepang ke India turun drastis.
Namun seorang pejabat di Kementerian Baja India menyatakan, negaranya telah mengikuti panduan WTO.
Meski begitu India siap untuk duduk satu meja untuk melakukan pembicaraan perdagangan dengan Jepang jika dibutuhkan.
Reporter Agung Hidayat