SKK Migas Klaim Turunkan Kebocoran Akibat Tumpahan Minyak Menjadi Hanya 787 Barel
Selama 2013, total tumpahan minyak mencapai 3025 barel. Sedangkan di 2016, SKK Migas mengurangi angka tumpahan menjadi 787 barel.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) mengklaim telah berhasil mengurangi angka kebocoran minyak selama tiga tahun terakhir dari hasil kerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di Indonesia.
Selama 2013, total tumpahan minyak mencapai 3025 barel. Sedangkan di 2016, SKK Migas mengurangi angka tumpahan menjadi 787 barel.
“SKK Migas dan Kontraktor KKS melakukan berbagai upaya dalam menekan jumlah tumpahan minyak, diantaranya melakukan pemeliharaan fasilitas produksi migas yang didukung oleh personil terlatih dalam operasi oil spill response dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” kata Kepala Humas SKK Migas, Taslim Z. Yunus di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Senior Manager Relations, PT Medco E&P Indonesia, Teguh Imanto menjelaskan, tidak benar tumpahan minyak mentah milik Medco E&P Indonesia mengotori wilayah perairan Indonesia. Hal ini disebabkan lokasi lapangan minyak Medco E&P Indonesia beroperasi di wilayah darat.
Selain itu, sesuai prosedur penanggulangan tumpahan minyak, seluruh tumpahan minyak (oil spill) selalu dibersihkan oleh Perusahaan tersebut untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Tumpahan minyak Medco E&P Indonesia sebesar 91 persen disebabkan oleh tindakan sabotase dan pencurian minyak (penggesekan pipa) dari oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.
Untuk itu, Medco E&P Indonesia terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah aksi sabotase dan pencurian minyak dengan melakukan kerja sama dengan Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta memberdayakan masyarakat lokal.
Medco E&P Indonesia dalam operasinya selalu menjunjung tinggi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).