Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Generasi Milenial Semakin Sulit Punya Rumah

Memiliki rumah adalah idaman setiap orang. Namun, kenyataannya, membeli rumah tidak semudah yang dibayangkan

Editor: Sanusi
zoom-in Generasi Milenial Semakin Sulit Punya Rumah
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PAMERAN PROPERTY - Pengunjung sedang mengamati gambar properti yang ditawarkan oleh pengembang dalam Pameran Jakarta Propery Week "Ini Waktunya Gue" di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (8/9/2016). Acara Pameran Properti menawarkan rumah-rumah murah yang berlangsung dari tanggal 8-11 September. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki rumah adalah idaman setiap orang. Namun, kenyataannya, membeli rumah tidak semudah yang dibayangkan apalagi jika penghasilan pas-pasan.

Di sisi lain, harga rumah terutama di perkotaan seringkali tidak terjangkau, terutama oleh generasi milenial atau mereka yang lahir pada rentang tahun 1980-2000.

Sulitnya mencari rumah murah dirasakan oleh Diah (25), seorang pegawai di salah bank nasional cabang Bogor.

Ia menuturkan kesulitannya dalam membeli rumah setelah membandingkan beberapa penawaran dari agen properti.

"Rumah sekarang harganya mahal-mahal. Kalau beli harus inden," ujar Diah kepada KompasProperti, Sabtu (4/2/2017).

Menurut dia, saat ini jarang ditemui rumah-rumah yang sudah dibangun tetapi harganya masih murah.

Untuk memiliki rumah murah, ia harus memesan dan mengeluarkan uang muka atau down payment (DP) terlebih dahulu. Baru kemudian akad jual beli dilakukan dan rumah mulai dibangun.

Berita Rekomendasi

Diah menceritakan, ia dan suaminya membeli rumah seharga Rp 388 juta di Bogor yang dekat rumah orangtua.

Saat itu, ia datang dan ditemui oleh seorang staf marketing yang mengatakan bahwa 2 hari lagi harga rumah sudah naik.

"Saya kira, itu cuma akal bulus marketing, tapi nggak tahunya memang benar. Harga baru buat hari Senin sudah ada dan bertengger di angka Rp 430 jutaan harganya," kata Diah.

Kemudian, pada hari kedatangannya itu, Diah pun memesan rumah tersebut. Setelah berkonsultasi dengan orangtuanya, ia memutuskan untuk menyerahkan DP.

Ia mengaku, rumahnya dikembangkan oleh PT Avindo Bangun Gemilang yang memperbolehkan pembeli untuk mencicil DP sampai 3 kali.

Untuk membeli rumah tersebut, Diah harus membayar DP Rp 15 juta dengan cicilan sampai 20 tahun. "Itu aja udah Rp 3,2 juta sebulan," sebut Diah.

Saat ini, ia tengah menunggu kabar dari Bank BTN untuk meloloskan pengajuan kreditnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas