Menteri PUPR Raih Penghargaan AFEO
Penghargaan diberikan atas keberhasilan Menteri Basuki dalam membangun infrastruktur yang efektif dan bermanfaat secara luas
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) memberikan penghargaan Distinguished Honorary Fellow kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) A. Hermanto Dardak, mewakili Presiden AFEO, pada acara Bedah Kamus Istilah Pengembangan Wilayah dan Pengukuhan Badan Kejuruan Teknik Perwilayahan PII, di Jakarta.
Pemberian penghargaan dari AFEO kepada Menteri Basuki sebenarnya dilakukan pada acara 34th Conference of The ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO) di Puerto Princessa, Palawan, Filipina, 22 November 2016.
Namun dikarenakan berhalangan hadir, penghargaan tersebut diterima oleh Ketua Umum PII A. Hermanto Dardak.
Konferensi tersebut dihadiri oleh kurang lebih 900 orang peserta yang merupakan anggota asosiasi insinyur dari 10 negara ASEAN.
Jumlah peserta dari Indonesia sebanyak 57 orang dari berbagai cabang keinsinyuran.
“Penghargaan diberikan atas keberhasilan Menteri Basuki dalam membangun infrastruktur yang efektif dan bermanfaat secara luas," kata Hermanto, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (9/2).
Di samping itu, AFEO juga memberikan penghargaan untuk proyek infrastruktur PUPR yakni pengembangan Jalan Lingkar Nagreg, dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Proyek-proyek tersebut dianggap merupakan solusi signifikan di lingkungannya.
Jalan Lingkar Nagreg sepanjang 5,4 km dibangun untuk memecah kemacetan yang kerap dialami pengguna jalan dari arah Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya maupun sebaliknya hingga berjam-jam saat lalu lintas padat, namun kini hanya 10 menit.
Selain mengurangi kemacetan, hadirnya Jalan Lingkar Nagrek juga mengurangi terjadinya kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Nagreg yang curam.
Jalan Lingkar Nagreg dibangun dengan membelah bukit dengan konstruksi menggunakan pilar-pilar beton sebanyak 130 buah dengan tinggi 15 meter di kedua sisinya.
Sedangkan Jembatan Merah Putih yang terletak di Teluk Ambon, Provinsi Maluku dibangun pada tahun 2011 dan diresmikan pada 2016.
Jembatan tersebut mempersingkat waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya.
Jarak antara Bandara Pattimura ke Kota Ambon berkisar 35 kilometer dan ditempuh selama 60 menit karena harus memutari Teluk Ambon.
Adanya jembatan memangkas waktu tempuh menjadi hanya 10-15 menit.
Jembatan tersebut merupakan jembatan terpanjang di Kawasan Timur Indonesia dengan panjang 1,14 km.