TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bank asal Swiss, Credit Suisse mengumumkan kerugian sebesar 2 miliar dollar AS yang disebabkan oleh provisi.

Provisi ini terkait sengketa dengan Departemen Kehakiman AS. Mengutip CNN Money, Selasa (14/2/2017), Departemen Kehakiman AS menyatakan pada Januari 2017 lalu bahwa Credit Suisse harus membayar denda total 3,5 miliar dollar AS. Ini terkait kredit perumahan bermasalah tahun 2005 hingga 2007.

CEO Credit Suisse Tidjane Thiam mengungkapkan, tercapainya kesepakatan pembayaran denda ini menghilangkan sumber utama ketidakpastian bisnis perseroan. Akan tetapi, kerugian pada tahun 2016 sekaligus menandai tahun kedua kerugian bagi Thiam.

Pada tahun 2015, Credit Suisse menderita kerugian sebesar 2,9 miliar franc Swiss atau 2,9 miliar dollar AS. Thiam sendiri direkrut pada tahun 2015 lalu dan mengumumkan perombakan besar dan program pemangkasan biaya beberapa bulan setelah menjabat CEO.

Thiam ingin Credit Suisse fokus pada bisnis wealth management dan di negara-negara berkembang alias emerging markets.

Dalam telekonferensi dengan para investor, Direktur Keuangan Credit Suisse David Mathers mengungkapkan, perseroan juga akan memangkas sekira 5.500 dan 6.500 posisi pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan.

Thiam pun menyatakan, tahun 2016 adalah tahun yang menantang dan sangat sibuk. Dengan program pemangkasan biaya yang dilakukan, perseroan berhasil menghemat 1,9 miliar franc Swiss atau 1,9 miliar dollar AS pada 2016, di atas target perseroan sebesar 500 miliar franc Swiss.

Credit Suisse juga memangkas lebih dari 7.250 posisi pekerjaan pada tahun 2016. Meskipun mencatat kerugian, namun saham Credit Suisse menguat 3 persen pada perdagangan Selasa waktu setempat.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)