Pengamat Nilai Tepat Chappy Hakim Mundur dari Presiden Freeport Indonesia
Pengamat Energi, Febby Tumiwa, menilai tepat langkah yang diambil Chappy Hakim mundur dari Presiden Direktur Freeport Indonesia (PTFI).
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Energi, Febby Tumiwa, menilai tepat langkah yang diambil Chappy Hakim mundur dari Presiden Direktur Freeport Indonesia (PTFI).
Alasannya karena status Freeport yang kini sudah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi Mineral Logam (IUPK OP) dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Keputusan Pak Chappy mundur tepat juga karena persoalannya ranah permainan sekarang sudah berbeda," ungkap Febby Tumiwa saat dihubungi Tribunnews.com melalui telepon, Minggu (19/2/2017).
Baca: Diduga, Ini Penyebab Chappy Hakim Mundur dari Presiden Freeport Indonesia
Baca: Chappy Hakim Mundur dari Freeport, Anggota DPR Ini Bilang Bukan Karena Tekanan
Meski sudah mendapatkan IUPK dari Kementerian ESDM, namun ke depannya Chappy Hakim akan dihadapkan dengan persoalan dan negosiasi antara Freeport Indonesia dan pemerintah yang semakin pelik.
Hal tersebut dirasa sulit jika yang harus berhadapan dengan persoalan permasalahan IUPK, Smelter, dan masalah lainnya yang memiliki relasi yang dekat dengan presiden.
"Proses perundingannya akan lebih kompleks menurut saya dan mungkin saya melihat posisinya jadi sulit karena kedekatannya dengan Jokowi," ungkap Febby Tumiwa.
"Nah sepertinya dengan posisi dia dan hasil yang terakhir ini, saya kira agak sulit ya untuk posisi freeport untuk sekarang artinya sekarang freeport sudah diberikan ketentuan untuk memenuhi ketentuan iupk di permen 17 dalam waktu 6 bulan kedepan akan bernegosiasi berkaitan dengan perubahan yang ada termasuk pajak dan sebagainya," papar Febby Tumiwa.
Mundurnya Chappy Hakim juga dinilai akan mengurangi kondisi panas Freeport dengan pemerintah terkait dengan permasalahan antara Charly Hakim dan anggota DPR.
"Dengan tidak adanya Pak Chappy akan mengurangi tensi dengan DPR dalam enam bulan ke depan setahun ke depan itu komunikasi politik dengan anggota DPR itu akan lebih mudah, mengurangi tensi, mengurangi faktor negatif dari hasil perundingan kedepan," ungkap Febby Tumiwa.
Chappy Hakim sendiri tidak sepenuhnya mundur dari PTFI, kini mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) periode 2002 - 2005 itu menempati posisi sebagai penasehat Freeport Indonesia.