Penasihat Trump Lego Sebagian Saham Freeport
Penasihat Presiden AS Donald Trump, Carl Icahn mengumumkan melepas sebagian saham Freeport McMoran pada pekan lalu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasihat Presiden AS Donald Trump, Carl Icahn mengumumkan melepas sebagian saham Freeport McMoran pada pekan lalu. Sebaliknya, Icahn menambah kepemilikan saham pada Herbalife.
CNBC pekan lalu memberitakan bahwa Icahn telah mengurangi sebagian sahamnya di Freeport sehingga dia menggenggam 91,2 juta saham Freeport kelas B per 31 Desember 2016.
Namun demikian, Icahn tercatat masih menjadi salah satu investor terbesar Freeport.
Di sisi lain, Icahn menambah kepemilikannya di Herbalife, sehingga dia memegang 22,5 juta saham di perusahaan ini.
Icahn dikenal sebagai aktivis investor. Dia masuk ke Freeport saat pemegang saham perusahaan ini marah kepada manajemen akibat membengkaknya utang usai gagal berinvestasi di sektor migas.
Masuknya Icahn menjadikan Freeport terus berada dalam sorotan. Sebab, dia terus mendesak perusahaan tambang ini untuk fokus dalam penyelesaian utang.
Saat itu, Icahn masuk ke Freeport dengan menggenggam sekitar 8,3 persen saham.
Icahn melakukan negosiasi dengan manajemen. Salah satunya dengan memangkas jumlah direksi dari 16 menjadi 11.
Baca: Negara Berdaulat Diancam, Menko Luhut Ladeni Rencana Freeport ke Arbitrase
Selain itu, dia juga mendudukkan dua orang perwakilan dari Icahn Enterprises sebagai direktur di jajaran dewan direksi Freeport.
Icahn sebelumnya mendorong Donald Trump maju pada pilpres AS 2016. Dia juga mengumumkan pembentukan super PAC atau semacam komite yang mendorong reformasi pajak perusahaan.
Setelah masuk dalam daftar calon presiden dari Partai Republik, Trump mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan Icahn untuk Menteri Keuangan. Namun posisi ini akhirnya dipegang oleh Steve Mnuchin.
Utang Freeport
Induk PT Freeport Indonesia yang berbasis di Arizona AS, Freeport McMoran Inc masih terbelit utang sebesar total 16 miliar dolar AS atau sekitar Rp 212,8 triliun di akhir 2016.
Dalam materi yang disampaikan kepada investor beberapa waktu lalu, utang tersebut berasal dari kegagalan perusahaan dalam menjalankan bisnis migas.
Harga minyak yang lesu membuat investasi besar-besaran yang dikeluarkan Freeport tidak menuai hasil.
Namun, jumlah utang tersebut turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20,4 miliar dollar AS seiring dengan langkah Freeport menjual aset-asetnya, utamanya di sektor migas.
"Kami akan fokus untuk menjadi perusahaan tambang tembaga terdepan," tulis manajemen Freeport beberapa waktu lalu.
Krisis utang yang menimpa Freeport bisa dilacak saat perusahaan itu melakukan akuisisi perusahaan migas pada 2012, termasuk pembelian McMoRan Exploration.
Aksi korporasi ini membuat perusahaan yang berbasis di Phoenix Arizona AS tersebut kembali menjadi perusahaan produsen energi.
Akan tetapi, harga minyak yang terus merosot membuat investasi Freeport di sektor migas tak membuahkan hasil.
Alih-alih untung, para pemegang saham perusahaan ini marah karena perusahaan tidak fokus pada bisnis tambangnya. (kps)