Kompetisi Makin Ketat, Laba Maskapai Qantas Turun
Banyaknya kursi kosong alias tiket yang tidak terjual menyebabkan laba sebelum pajak Qantas turun 7,5 persen menjadi 852 juta dollar Australia
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas melaporkan penurunan laba pada periode semester yang berakhir pada Desember 2016.
Penurunan laba ini dipicu turunnya tarif dan makin ketatnya persaingan antar-maskapai penerbangan.
BBC, Jumat (24/2/2017) melansir, banyaknya kursi kosong alias tiket yang tidak terjual menyebabkan laba sebelum pajak Qantas turun 7,5 persen menjadi 852 juta dollar Australia atau 656 juta dollar AS.
Adapun pendapatan juga merosot 3,3 persen menjadi 8,18 miliar dollar Australia.
Meskipun demikian, kinerja ini lebih baik dari prediksi yang sebelumnya diberikan oleh Qantas.
Saham Qantas pun menguat lebih dari 5 persen pada perdagangan sesi pagi hari waktu setempat di bursa saham Sydney ke level 3,73 dollar Australia meski selama 12 bulan terakhir saham Qantas cenderung bergerak stagnan.
“Pasar internasional sangat berat karena pertumbuhan kapasitas dan harga yang lebih rendah. Qantas International tidak kebal terhadap tekanan-tekanan itu,” ujar CEO Qantas Alan Joyce.
Qantas berencana untuk tetap disiplin terkait kapasitas, menjaga penurunan biaya, dan memperkenalkan pesawat baru.
Selain itu, Qantas juga memberikan layanan seperti sambungan internet nirkabel berkecapatan tinggi.
Qantas juga dikabarkan bakal mulai mengoperasikan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner pada tahun 2017 ini.
Pun Qantas menyatakan akan mulai menawarkan Wi-Fi gratis di dalam penerbangan rute dmomestik dalam beberapa pekan ke depan, diikuti oleh penerbangan internasional kemudian.
Dalam paparan kinerjanya, Qantas tidak memberikan rincian laba tahunan.
Qantas mengungkapkan outlook bisnis dalam jangka pendek masih bergantung pada beberapa faktor, seperti pergerakan harga minyak, nilai tukar kurs, dan kondisi pasar global.
Pada tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni 2016 lalu, Qantas membukukan laba bersih 1,42 miliar dollar Australia dan mengumumkan pembayaran dividen kepada pemegang saham untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.