Jangankan di Jakarta, di Bekasi Saja Harga Rumah Kelas Bawah Sudah Rp 300 Juta
Angka lebih tinggi dibanderol untuk hunian vertikal di kawasan ini, yakni Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anies Baswedan mengatakan masih ada rumah tapak di Jakarta seharga Rp 350 juta yang dijual warga melalui portal jual beli properti (rumah seken), sebaiknya yang bersangkutan juga melakukan survei ke Bekasi.
Menurut JLL Indonesia, harga rumah tapak baru kelas bawah di kawasan penyangga Jakarta itu paling murah sudah menyentuh angka Rp 300 juta dengan kondisi paling minimal.
Sementara rumah dengan kondisi lebih baik, meski sama-sama kelas bawah, dipasarkan dengan harga Rp 600 juta.
Bagaimana dengan apartemen kelas bawah?
Angka lebih tinggi dibanderol untuk hunian vertikal di kawasan ini, yakni Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit.
Rumah dan apartemen kategori inilah yang menurut riset JLL demikian diminati kelas menengah bawah yang merupakan segmen pasar terbesar saat ini.
Wajar bila kemudian konsultan properti asing ini melaporkan bahwa pada kuartal I-2017 pasar hunian kelas ini masih mendominasi pembelian.
Selain Bekasi, rumah dan apartemen terjangkau ini juga tersebar di Tangerang.
"Bekasi dan Tangerang masih terjangkau," ujar Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto kepada KompasProperti, di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Sementara penyerapan apartemen untuk kelas menengah ke atas cenderung turun. Di Tangerang, contohnya.
Ini disebabkan, harganya yang terus merangkak naik menjadi berkisar Rp 800 juta-Rp 1,5 miliar.
Sementara itu, di Jakarta sendiri pasokan apartemen yang akan datang mencapai 57.940 unit. Sedangkan pasokan yang ada saat ini jumlahnya 132.140 unit.
Masih pada periode yang saama, jumlah penjualan apartemen tercatat 1.237 unit dan proyek baru 1.333 unit dengan pertumbuhan harga yang masih stagnan.
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni akhir 2016, proyek apartemen baru yang diluncurkan sebanyak 1.591 unit.