Imbas Seret Paksa Penumpang, United Airlines Lakukan Kebijakan Baru
Manajemen United Airlines menyatakan perseroan perlu merombak kebijakan untuk kembali memenangkan kepercayaan konsumen.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Maskapai penerbangan United Airlines mengubah kebijakan pemesanan tiket untuk kru penerbangannya setelah insiden diturunkannya seorang penumpang pada pekan lalu.
Insiden tersebut terjadi lantaran terjadinya overbooking atau jumlah tiket yang dijual melebihi kapasitas.
Mengutip CNBC, Minggu (16/4/2017), diseretnya sang penumpang kabarnya dilakukan untuk memberikan kursi kepada pegawai United Airlines.
Pihak United Airlines menyatakan akan memastikan kru dan pegawainya yang terbang dengan pesawat United harus melakukan pemesanan tiket setidaknya 60 menit sebelum keberangkatan.
Baca: Penumpang Pesawat United Airlines Diseret Keluar Gara-gara Ini
Menurut United Airlines, kebijakan baru itu akan memastikan peristiwa penumpang dipaksa keluar dari pesawat tidak akan terjadi lagi di masa mendatang.
"Perubahan ini adalah langkah awal sejalan dengan tinjauan kembali atas kebijakan-kebijakan guna memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang," ungkap United.
Pasca diseretnya David Dao keluar pesawat, manajemen United Airlines menyatakan perseroan perlu merombak kebijakan untuk kembali memenangkan kepercayaan konsumen.
Pihak United Airlines pun melontarkan permintaan maaf kepada Dao dan keluarganya.
Akibat insiden itu, CEO United Oscar Munoz berada dalam tekanan.
Akan tetapi, Munoz menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk mundur dari jabatannya.
Para investor United pun menekan Munoz.
Mereka meminta dia memperbaiki kinerja maskapai yang dipimpinnya itu, termasuk hubungan dengan konsumen.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Sumber: CNBC