PT Hartadinata Abadi Tbk Tawarkan 30 Persen Sahamnya kepada Publik
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 1,5 miliar lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk, melaksanakan Due Diligence Meeting & Public Exposé sehubungan dengan rencana Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana kepada masyarakat.
Hartadinata Abadi adalah salah satu pemain utama industri perhiasan emas di dalam negeri.
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 1,5 miliar lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru.
Jumlah tersebut ekuivalen dengan 30% dari jumlah modal disetor HA setelah IPO.
”Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini rencananya sekitar 50% akan digunakan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja," kata Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi Tbk di Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Baca: Hartadinata Abadi Perkenalkan Sistem Waralaba Toko Perhiasan Emas
Sisanya sebanyak 50 persen akan dibagi dengan rincian 42 persen untuk pembelian bahan baku, enam persen untuk pembelian tooling chain machine dan dua persenuntuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce kami.
Pembelian bahan baku dilakukan untuk menunjang upaya peningkatan utilisasi kapasitas produksi sejalan rencana perseroan melakukan ekspansi usaha.
“IPO dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan, menjadi perusahaan yang lebih terbuka dan professional dan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance. IPO memperkuat hubungan dengan segenap stakeholders melalui kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan,” kata Sandra Sunanto.
Kinerja HA menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam tiga setengah tahun terakhir, dimana pendapatan tumbuh agresif dengan pertumbuhan dengan CAGR sebesar 33,1 persen.
“Pertumbuhan ini didukung oleh saluran distribusi yang kuat dari penjualan grosir dengan pertumbuhan CAGR 27,6 persen dan serta in-store sales CAGR sebesar 34,1 persen. Pertumbuhan yang kuat ini ditopang oleh peningkatan produksi perseroan dan meningkatnya harga emas dalam periode tersebut,” kata Sandra.
Dalam pelaksanaan IPO ini, HA telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, MNC Sekuritas, RHB Sekuritas.
Menyusul kegiatan Due Diligence Meeting & Public Exposé ini, rencananya HA segera memasuki tahapan pengumpulan minat (bookbuilding) mulai tanggal 9 Mei hingga 23 Mei mendatang.
Setelah tahap bookbuilding, diharapkan pada tanggal 8 Juni 2017 pernyataan efektif dari OJK sudah dapat diperoleh. Dengan demikian pada tanggal 20 Juni 2017 HA sudah melakukan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia.