Cowell Development Catatkan Penjualan Rp 570 Milliar
Meskipun pelambatan ekonomi berimbas sektor properti namun perusahaan membukukan nilai penjualan sebesar Rp 570 Milliar pada tahun 2016
Editor: Eko Sutriyanto
Landbank terluas berada di proyek Borneo Paradiso. "Ada rencana akuisisi landbank, pilihan kami masih di kota," ujar Darwin.
Manajemen COWL berharap, prospek bisnis Perseroan pada tahun 2017 akan lebih baik dibandingkan pada tahun 2016.
Hal itu karena adanya berbagai stimulus ekonomi yang diterapkan pemerintah pada tahun 2016, antara lain pelaksanaan percepatan pembangunan infrastruktur, penurunan tingkat suku bunga pinjaman, pernyataan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa PDB Indonesia pada triwulan keempat 2016 tumbuh 5,04% dibandingkan periode yang sama pada 2015. Persentase kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015 lalu.
Oleh karena itu, Edhi menambahkan, Perseroan pada tahun 2017 masih memprioritaskan pengembangan rumah tapak (landed houses) karena risiko bisnis yang lebih rendah ketimbang produk properti lainnya.
Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis yang lebih selektif serta terus memusatkan perhatiannya pada penyelesaian pembangunan berbagai produk properti yang sedang berlangsung.
Perseroan akan terus melanjutkan pengembangan proyek Borneo Paradiso di Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek berkonsep properti terpadu (mixed used) tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektar.
Perseroan juga akan menyelesaikan proyek Lexington Residence, yaitu proyek apartemen yang dikembangkan di atas lahan seluas 1,1 hektar di kawasan Jalan Deplu Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Saat ini, ke dua tower tersebut sudah melewati proses Topping Off, dan target perseroan selesai di tahun 2017.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.