Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PLN Janji Hadirkan Pembangkit Listrik Mini di 1.364 Desa

Bagi PLN, percepatan listrik desa khususnya daerah terisolir akan ditempuh dengan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

Editor: Choirul Arifin
zoom-in PLN Janji Hadirkan Pembangkit Listrik Mini di 1.364 Desa
BADAN INFORMASI PUBLIK
Sarno Ichwani (51) memeriksa kincir air di dekat rumahnya di Desa Grumbul Kalipondok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sarno membuat pembangkit listrik sederhana dengan memanfaatkan arus air sungai kecil dan dapat menerangi rumah-rumah di desanya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun kelistrikan permanen di desa-desa yang terisolasi. Ada sekitar 1.364 desa yang siap dialirkan listrik dengan pembangkit mini.

Proyek PLN ini berbeda dengan Program Indonesia Terang untuk 2.510 desa, yang sumber listriknya memakai solar home system.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati menjelaskan, desa yang menjadi sasaran untuk dialiri listrik oleh PLN merupakan hasil dari survei yang dilakukan BUMN tersebut dengan menggunakan metode rooftop tagging.




Dari hasil survei PLN, ada tambahan 1.364 desa. "Sementara program Kementerian ESDM 2.510 desa itu akan kami sinkronisasikan dengan temuan PLN," katanya dalam diskusi media di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (15/5/2016).

Dia menjamin, program tambahan listrik desa dari PLN tidak akan bertabrakan dengan program ESDM. Implementasi akan dilakukan secara bersama-sama, tapi dengan mekanisme yang berbeda.

PLN langsung berkoordinasi dengan pemerintah dalam implementasi pengadaan listrik, termasuk dengan penyediaan dana.

"Kementerian ESDMmayoritas solar home system, sifatnya temporer, sementara PLN solusi permanen, kita ingin konektivitas," klaimnya.

BERITA TERKAIT

Solusi permanen yang ditawarkan PLN adalah dengan membangun sejumlah pembangkit listrik mini untuk memenuhi kebutuhan di suatu wilayah.

"Fokus kami grid extention (perluasan jaringan) dan isolated (sistem pembangkit terpisah) menyebar. Kami bersama sama berbagi tugas. Kita menargetkan, 3 tahun selesai kami koordinasikan dengan ESDM," ujarnya.

Asal tahu saja, sejak tahun lalu pemerintah menjadikan program listrik desa sebagai salah satu prioritas. Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 38 Tahun 2016 tentang Percepatan Elektrifikasi di Pedesaan Belum Berkembang, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau Kecil Berpenduduk Melalui Pelaksanaan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Skala Kecil.

Dalam beleid tersebut, pemerintah membuka pintu bagi investor swasta membangun kelistrikan di daerah.

Sama seperti pemerintah, bagi PLN, percepatan listrik desa khususnya daerah terisolir akan ditempuh dengan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Untuk tenaga surya, kami membangun tower PLTS lalu manfaatkan potensi air dengan bangun PLTMH," jelasnya.

Tahun 2017 ini, pembangunan listrik desa Papua dan Papua Barat akan membutuhkan investasi sebesar Rp 1,81 triliun.

Untuk desa-desa yang berada di Provinsi Maluku dan Maluku Utara akan menyerap anggaran sebesar Rp 721 Miliar.

Reporter: Pratama Guitarra

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas