Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketua KADIN Rosan Perkasa Roslani Jadi Presiden Komisaris Visi Media Asia Tbk

RUPST dan RUPSLB perseroan juga mengangkat Anindra Ardiansyah Bakrie sebagai Wakil Presiden Direktur VIVA.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ketua KADIN Rosan Perkasa Roslani Jadi Presiden Komisaris Visi Media Asia Tbk
HANDOUT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Visi Media Asia Tbk sepakat mengangkat Rosan Perkasa Roslani sebagai Presiden Komisaris perseroan dan Anindra Ardiansyah Bakrie sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Perkasa Roslani diangkat menjadi Presiden Komisaris PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), induk perusahaan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), ANTV, tvOne dan Viva.co.id dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar di Jakarta, Rabu (24/5/2017).

RUPST dan RUPSLB perseroan juga mengangkat Anindra Ardiansyah Bakrie sebagai Wakil Presiden Direktur VIVA.

Para pemegang saham di RUPST VIVA juga menyetujui Laporan Tahunan 2016 dan Laporan Keuangan 2016 dan persetujuan untuk menentukan dan menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2017 dan persetujuan atas perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

”Pengangkatan baru ini akan memperkuat jajaran Direksi dan Dewan Komisaris VIVA khususnya dalam menghadapi tantangan dan kompetisi industri media Indonesia yang semakin ketat,” sebut Anindya N Bakrie Presiden Direktur VIVA dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Kamis (25/5/2017), mengutip paparannya di Public Expose VIVA usai RUPST dan RUPSLB.

Anindya menjelaskan, kinerja VIVA sepanjang tahun 2016, sangat positif dengan mencatatkan hasil kinerja keuangan yan sangat baik yang ditopang keberhasilan ANTV dan tvOne meningkatkan audience shares diantara 10 TV nasional dengan mempertahankan posisi ANTV konsisten berada di Tier-1.

Dia juga menjelaskan, pendapatan VIVA tumbuh di atas rata-rata industri sebesar 27,4% pada tahun 2016 dengan nilai Rp 2.685,7 miliar.

Sementara, marjin EBITDA meningkat menjadi 31,95% dan laba bersih sebesar Rp 408,6 miliar. Di tahun 2015, VIVA masih membukukan rugi sebesar Rp 511,8 miliar.

Berita Rekomendasi

Di kuartal 1 tahun 2017 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 665,133 milliar. Dibandingkan periode sama di kuartal 1 tahun 2016 sebesar Rp.519 milliar, angka ini meningkat sebesar 28,1%.

Sementara, pertumbuhan marjin EBITDA di periode sama mencapai sebesar 22% menjadi Rp.214 miliar.

"Pencapaian VIVA yang baik pada kuartal 1 tahun 2017 ini, merupakan cerminan keberhasilan strategi konvergensi untuk pertumbuhan (convergence for growth), yang telah dijalankan sejak tahun 2014, mensinergikan stasiun televisi Free to Air (FTA) ANTV dan tvOne dengan portal digital viva.co.id yang meningkatkan keterlibatan (engagement) dengan menggunakan media sosial," ungkap Anindya Bakrie.

Dia menyebutkan, VIVA saat ini mampu menjangkau pemirsa sekitar 50 juta rumah tangga.

Untuk terus mendukung peningkatan kinerja VIVA ke depan, dari sisi keuangan pihaknya akan terus berusaha menurunkan cost of capital dengan mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah.

RUPSLB VIVA kali ini juga menyetujui rencana VIVA menjaminkan sebagian atau seluruh aset/kekayaannya dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari lembaga perbankan nasional dan internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas