AXA GI Gandeng GRSP Tingkatkan Keselamatan Masyarakat Saat Berkendara
AXA GI sebagai salah satu pelaku industri asuransi perlu berkontribusi mengurangi kecelakaan di jalan dengan mengedukasi risiko
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AXA General Insurance (AXA GI) Indonesia bekerja sama dengan GRSP (Global Road Safety Partnership) Indonesia untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan, terutama mendekati musim mudik.
Paul-Henri Rastoul selaku Chief Executive Officer AXA GI Indonesia mengatakan, bahwa media dan asuransi memiliki peran penting untuk menjadi mitra dalam menyadarkan rakyat Indonesia akan pentingnya keselamatan di jalan.
“Kami membutuhkan anda untuk menjadi mitra kami dalam memberdayakan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik, sekaligus menjadi contoh model bagi mereka,” ujar Paul-Henri di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
AXA GI sebagai salah satu pelaku industri asuransi perlu berkontribusi mengurangi kecelakaan di jalan dengan mengedukasi risiko kepada masyarakat, terlebih angka kompensasi yang dikeluarkan oleh asuransi kendaraan juga cukup besar.
"Apalagi dengan akan tibanya musim mudik, berita mengenai tingginya angka kecelakaan saat mudik sudah hampir pasti menjadi headline, padahal kecelakaan di jalan ini merupakan sesuatu sebenarnya dapat dicegah dengan pemahaman yang lebih baik,” tambah Chief of Human Resources and Legal Officer (CHRLO) AXA GI Indonesia Rudy Manik.
Data GRSP Indonesia, angka kecelakaan lalu lintas pada lebaran 2016 masih cukup tinggi yakni terdapat 2.719 kecelakaan. Dari total itu sebanyak 504 korban mengalami meninggal dunia, 873 korban luka berat dan 3.635 korban luka ringan.
Ketua GRSP Indonesia Iskandar Abubakar menuturkan, ada beberapa penyebab kecelakaan utama saat mudik, antara lain kondisi tubuh pengendara, kelelahan, ngantuk, memaksakan tetap mengemudi walau ngantuk.
Kemudian penumpang yang berlebihan, ada masalah pada kendaraan, kerusakan karena perawatan yang kurang, mesin rusak karena macet, barang bawaan yang menggangu posisi duduk nyaman pengemudi atau pengendara, dan mengabaikan rambu lalu lintas.
“Ada juga beberapa perilaku berisiko yang biasa dilakukan oleh pengguna jalan di Indonesia seperti memakai telepon genggam ketika mengemudi, kecepatan yang tinggi, tidak menggunakan helm saat menggunakan motor, atau tidak menggunakan sabuk pengaman, atau juga seperti konsumsi alkohol yang dapat mengurangi kesadaran," ujar Iskandar.
Sekadar informasi, kegiatan workshop ini merupakan salah satu dari rangkaian CR (Corporate Resposibility) Week 2017 yang dilakukan oleh AXA secara global dan merupakan yang ketujuh kalinya.
Setiap tahun, AXA melibatkan lebih banyak staf sebagai sukarelawan dalam komitmennya untuk mendukung literasi dan pencegahan risiko.