Dijual di Indonesia, Pengembang Asal China Bangun Kota Reklamasi di Malaysia
Saat ini pembelinya kebanyakan dari China. Pembeli dari Indonesia menyumbang kurang dari 5 % dari total penjualan Forest City.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Country Garden Pasificveiw Sdn Bhd, pengembang proyek properti Forest City telah menginvestasikan sebesar RM 10 juta atau Rp 31,17 miliar untuk pengembangan kota reklamasi di wilayah Iskandar, Malaysia bagian selatan, selama dua tahun terakhir.
Yu Runze, Direktur Strategi Country Garden Pasificview mengatakan pada tahun ini investasi ini akan digunakan untuk pembangunan unit rumah, apartemen, dan infrastruktur pendukung.
"Infrastruktur pendukung ini diantaranya adalah pabrik material kontruksi Industrialised Building System, dan beberapa fasilitas pelengkap seperti lapangan golf," ujar Yu Runze ketika memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (4/8/2017).
Pada 2035 nanti, Yu Runze memperkirakan total investasi yang akan dikucurkan Country Garden bisa mencapai US$ 100 miliar atau Rp 1333 triliun.
Country Garden merupakan pengembang terbesar ketiga di China. Kota reklamasi terbesar di Asia ini diharpakan mempunyai fasilitas pendukung setara bintang lima sampai enam.
Di atas lahan seluas 20 km2 (2025 ha) atau setengah dari luas Jakarta Pusat mereka akan membangun empat pulau buatan dan diproyeksikan akan dihuni 700.000 orang.
Kota reklamasi yang ada di daerah ekonomi khusus Iskandar Malaysia ini akan mempunyai beberapa fasilitas lain seperti perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kesehatan dan rekreasi.
Country Garden Pasificveiw Sdn Bhd, pengembang proyek properti Forest City mengincar pasar Indonesia dalam pemasaran kota reklamasi di daerah Iskandar Malaysia bagian selatan ini.
Baca: Ramisya Bazighah Tewas Digigit Anjing Pitbull Peliharaan Keluarga Saat Akan Ambil Mainan di Teras
Saat ini pembelinya kebanyakan dari China. Pembeli dari Indonesia menyumbang kurang dari 5 % dari total penjualan Forest City.
Yu Runze, Direktur Strategi Country Garden Pasificview mengatakan Indonesia mempunyai pasar yang besar dengan budaya yang mirip dengan Malaysia.
"Kami menyediakan proyek properti baik rumah tapak maupun apartemen dengan rencana integrasi pusat kesehatan, pendidikan dan wisata," ujar Yu Runze dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (4/7/2017).
Baca: Dipukul dengan Kayu dan Disiram Air, Anjing Pitbull Tetap Gigit Ramisya Hingga Meregang Nyawa
Ada dua jenis properti yang bisa dimiliki dalam proyek ini. Pertama adalah rumah tapak dengan rentang harga antara RM 4 juta (Rp 12,46 miliar) sampai RM 17 juta (Rp 52 miliar).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.