Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

GIIAS 2017 Bakal Jadi Ajang Pertarungan Pasar Low MPV

Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exibhition (ICE) bakal keras

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in GIIAS 2017 Bakal Jadi Ajang Pertarungan Pasar Low MPV
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja menyiapkan stan salah satu peserta pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exebition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (9/8/2017). GIIAS 2017 yang berlangsung 10 - 20 Agustus 2017 akan diikuti 32 ATPM anggota GAIKINDO serta 40 produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tanggal 10-20 Agustus 2017, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, bakal keras.

Gelaran mobil tahunan termegah di Indonesia ini akan semakin seru dan panas dengan kehadiran para pemain baru yang diusung oleh para prinsipal melalui para agen pemegang merek (APM) di Indonesia. Mereka akan berupaya mencuri ceruk pasar yang tersisa maupun yang sudah digenggam oleh para pesaingnya.

Upaya memenangkan sudah menjadi kata mati. Perang adalah jalan terbaik untuk bisa menggeser pesaing di pasar. Semua APM berusaha membawa jagoannya ke pasar untuk bermain di semua kelas dan model, termasuk para pemain di kelas multy purpose vehicle bawah (low MVP), yang selama ini dikenal paling laris dan keras persaingannya.

Menurut data volume penjualan jenis low MPV ini mencapai 310 ribuan unit atau sekitar 41,2 persen dari total pangsa pasar otomotif nasdional yang ada. Kendaraan yang bermain di level harga Rp 150 juta – Rp 200 juta ini dipoles sedemikian rupa agar memikat konsumen. Semua APM punya jenis ini sebagai jagoan.

Toyota dengan Avanza, Daihatsu dengan Xenia, Suzuki dengan Ertiga, Mitsubishi awalnya dengan Maven kini dengan Expander, Honda dengan Mobilio, dan Nissan dengan Evalia. Ini hanya beberapa contoh pemain low MPV dari masing-masing merek.

Kabar yang teranyar dan tidak hanya membawa produk adalah Wuling. Pabrikan mobil China ini bukan hanya sekadar impor kendaraan low MPV dalam kadaan utuh atau semi utuh, tetapi juga memproduksi di dalam negeri. Ratusan miliar bahkan triliunan rupiah digelontorkan untuk mendirikan pabriknya di Karawang, Jawa Barat.

Namun dalam kenyataan di pasar, semua merek itu ternyata tak sepenuhnya bisa bertahan di pasar dengan kondisi prima. Berbagai produk itu datang silih berganti, apakah itu Toyota, Suzuki, Daihatsu, maupun Honda dan Nissan, serta Mitsubishi, namun semuanya tak bisa bertahan lama. Beberapa merek mencoba mengubah perwajahan bentuk mobilnya, namun tak direspon dengan cepat oleh pasar.

Berita Rekomendasi

Fakta yang ada hanya beberapa yang bertahan, khususnya Toyota, Daihatsu, dan Suzuki dengan merek abadinya Avanza, Xenia, dan Ertiga. Selebihnya tenggelam. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir Toyota dan Xenia tetap diurutan pertama dan kedua, sedangkan Ertiga datang silih berganti posisinya.

Posisi Toyota Avanza maupun Daihatsu Xenia sejak 10 hingga lima tahun terakhir tetap menguasai pangsa teratas dan kedua di Indonesia. Berbagai penawaran dan isu diusung oleh Ertiga, Livina, Mobilio, maupun maven untuk menyatakan mereka yang terbaik, terlincah, dan teririt di kelasnya. Namun pada kenyataannya tetap saja tumbang. Mereka berada jauh di bawah dua merek tersebut, yakni Avanza dan Xenia yang hingga kini tetap menjadi primadona di kelas low MPV.

Dalam fakta dan data merek Avanza di kelas kendaraan multi guna tetap yang yang teratas, disusul oleh xenia dan ertiga, baru kemudian Livina. Meskipun pada tahun 2012 ertiga sempat menggeser Avanza dan Xenia dalam volume penjualan, namun itu hanya terjadi dalam beberapa bulan. Selanjutnya mudah ditebak kembali melorot di urutan ketiga tertinggal dari Toyota Avanza maupun Xenia. Semua fakta ini terkonfirmasi dari data pasar yang dilansir oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Data Gaikindo menunjukkan sejak tahun 2010 hingga 2017, Avanza tetap yang teratas dalam penjualan otomotif jenis low MPV. Setiap bulan kendaraan produksi usaha patungan Jepang-Indonesia tercatat mampu menjual rata-rata setiap bulannya mencapai 10.000-an unit. Baru disusul Xenia 3.000-an unit, Suzuki Ertiga 2.800-an unit, Nissan Livina, dan Honda.

Pertumbuhan yang terus terjaga dan berada di posisi teratas dalam segmen maupun pangsa pasar membuat para pesaing frustasi. Asumsi iu tergambar dari upaya mereka berkali-kali mencoba menekuk Avanza maupun Xenia di pasar dengan berbagai cara, mulai dari diskon, layanan servis, serta perubahan wajah.

Akan tetapi strategi itu sepertinya tak banyak membantu. Bahkan beberapa merek tanpa disadarai perlahan tetapi pasti malah tergerus dan pada akhirnya hilang. Mitsubishi Maven, Suzuki APV, serta Livina dan Mobilio merupakan contoh beberapa merek yang tertekan.

Meskipun segudang upaya telah dilakukan tak juga datang ke permukaan. Kabar terakhir Mitsubishi akan mengusung jagoan baru di kelas low MPV yang lebih macho dan kokoh. Tujuannya jelas dan pasti, yakni upaya keras untuk membunuh Avanza meski itu masih sebatas kabar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas