Menpar Batasi Co-Branding Wonderful Indonesia Sampai 100 Perusahaan
Kementerian Pariwisata telah melakukan kolaborasi pencitraan dengan 28 perusahaan. Para korporasi itu akan menempelkan brand Wonderful Indonesia di pr
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata telah melakukan kolaborasi pencitraan dengan 28 perusahaan. Para korporasi itu akan menempelkan brand Wonderful Indonesia di produknya masing-masing, baik spanduk sampai bungkusan plastik.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan hanya membuka 100 perusahaan saja yang bisa ditempelkan brand Wonderful Indonesia. Hal tersebut untuk menjaga ekslusifitas merk tersebut.
Baca: Hanya di Indonesia Orang Ribut Soal Garam
"Jadi hanya 100 perusahaan saja biar eksklusif," ujar Arief di gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Arief memaparkan dari 100 perusahaan yang terpilih akan terus dievaluasi. Sehingga jika ada produk yang tidak mewakili wisata Indonesia akan disingkirkan dan diganti dengan perusahaan baru.
"100 perusahaan kita akan evaluasi. Nanti ada degradasi, dari 100 tidak memenuhi syarat kita degradasi," jelas Arief.
Saat ini slot yang tersisa untuk menggunakan brand Wonderful Indonesia hanya 72 perusahaan saja. Para korporasi yang ingin mengajukan produknya akan diseleksi terlebih dahulu oleh Kementerian Pariwisata.
Baca: Abu Bakar Baasyir Dilarikan ke Rumah Sakit
Saat ini brand yang melakukan MoU co-branding partnership dengan Kemenpar antara lain; Martha Tilaar, JJ Royal, Polygon, Sahid Group, Tiket.com, Alleira Batik & Gaia, Sunpride, Sarinah, Rumah Zakat, Sekar Group, Krisna Oleh-Oleh, Secret Garden, Sababay Wine, Bon Gout, Achilles, Garuda Food, Dapur Solo, dan Malang Strudel.